HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERUS NEONATORUMPADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTULTAHUN 2009

Abstract

Berat badan bayi lahir khususnya yang mengalamiBBLR merupakan salah satu faktor risiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Selain itu, BBLR dapat mengalamigangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya. Pada BBLR organ-organ tubuhnya belummatang, yang diantaranya adalah organ hati. Immaturitas hati menyebabkan metabolisme bilirubin terganggu karena hati tidak mampu mengubah bilirubin indirek menjadi bilirubin direk. Penelitian ini dilakukan diRSUD Panembahan Senopati Bantul yang bertujuan untuk diketahuinya hubungan berat badan bayi lahir dengan kejadian ikterus neonatorumpada bayi baru lahir di RSUD PanembahanSenopati Bantul tahun 2009. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan waktu retrospektif.Populasi dalampenelitian ini adalah semua bayi yang mengalamiikterus neonatorumbaik yang fisiologis maupun patologis yang dirawat diruang perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2009. Data diambil pada tanggal 24 Februari tahun 2010 yang berjumlah 204 bayi. Teknik sampling yang digunakan adalah system random samplingsehingga jumlah sampel 127 bayi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah pedoman dokumentasi dengan uji statistik chi square. Berdasarkanhasil uji statistik chi squarediperoleh nilai χ² sebesar 0,507 pada derajad kebebasan 2 dengan taraf signifikasi 0,476 sehingga memberikan kesimpulan bahwa tidak ada hubungan berat badan bayi lahir dengan kejadian ikterus neonatorum pada bayi baru lahir di RSUD PanembahanSenopati Bantul tahun 2009. Saran bagi ibu hamil agar selalu memantau kesehatan ibu dan perkembangan janin melalui Ante Natal Care(ANC) yang rutin dan berkualitas

    Similar works