Penyakit Gagal Ginjal Kronis menjadi masalah besar di dunia karena sulit
disembuhkan, serta membutuhkan biaya perawatan yang lama dan mahal.
Penyakit Gagal Ginjal Kronis disebabkan oleh penyakit diabetes dan nondiabetes.
Hemodialisa merupakan salah satu terapi untuk mengatasi fungsi ginjal
yang rusak.Terapi hemodialisa dilakukan untuk membuang sampah-sampah
metabolit, seperti ureum dan kreatinin, yang tidak mampu dibuang oleh ginjal.
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan ureum dan
kreatinin pasien Gagal Ginjal Kronis dengan diabetes dan non-diabetes di RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta..
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif komparatif. Pengambilan sampel
secara accidental sampling selama 1 bulan. Alat ukur utama adalah rekam medis
dan hasil laboratorium darah ureum dan kreatinin. Responden dalam penelitian ini
terdiri dari 30 orang, dengan 19 pasien GGK non-DM dan 11 pasien GGK dengan
DM. Analisis statistik menggunakan uji perbedaan mann whitney untuk kadar
ureum dan uji independent t-test untuk kadar kreatinin.
Hasil penelitian didapatkan uji beda kadar ureum pasien GGK non-DM berbeda
tidak bermakna dibandingkan pasien GGK dengan DM (p=0,590), namun rerata
kadarureum pasien GGK non-DM tetap lebih tinggi dibanding pasien GGK
dengan DM. Kadar kreatinin pasien GGK non-DM berbeda bermakna
dibandingkan pasien GGK dengan DM. Saran, diharapkan pasien GGK non-DM
lebih memperhatikan asupan makanan terutama protein supaya kadar ureum
kreatinin tetap terkontrol sehingga fungsi ginjal tidak semakin memburu