Latar Belakang: Vertigo merupakan suatu gejala atau keluhan berupa rasa berputar
seolah-olah sedang bergerak, penyakit ini merupakan yang paling banyak di temukan
di dunia, termasuk di indonesia. Penyakit ini menyebabkan kehilangan keseimbangan
yang biasanya disertai dengan mual dan muntah pada penderita sehingga
mengganggu aktivitas sehari-hari dan menghambat tugas-tugas fungsionalnya
dengan baik.Maka untuk meningkatkan aktivitas fungsional pada penderita intervensi
fisioterapi yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah brandt daroff dan manuver
epley.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh brandt
daroff dan manuver epley terhadap peningkatan fungsional pada vertigo.Metode
Penelitian:Penelitian ini menggunakan metode Experimental dengan pre and post
two group design. Sebanyak 22 sampel yang ditentukan dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompk 1 dengan
perlakuan brandt daroff dan kelompok 2 dengan perlakuan manuver epley. Latihan
dilakukan untuk brandt daroff selama 2 minggu dengan frekuensi latihan 3 kali
sehari dan 4 minggu untuk manuver epley dengan frekuensi latihan 3 kali sehari.
Alat ukur yang di gunakan Dizziness Handicap Inventory (DHI).Hasil: Hasil uji
hipotesis I menggunakan wilcoxon test diperoleh nilai p=0,003 (p<0,05)dan hasil uji
hipotesis II menggunakan Paired Sample T-test diperoleh nilai p= 0,000 (p<0,05)yang berarti bahwa kedua perlakuan memiliki pengaruh terhadap peningkatan
fungsional pada vertigo pada masing-masing kelompok. Hasil hipotesis III
menggunakan Independent Sample T-test diperoleh nilai p=0,033 (p<0,05)yang
berarti ada perbedaan pengaruh brandt daroff dan manuver epley terhadap
peningkatan fungsional pada vertigo.Kesimpulan: Ada perbedaan pengaruh brandt
daroff dan manuver epley terhadap peningkatan fungsional pada vertigo. Saran:
Untuk penelitian selanjutnya dapat mengontrol faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi aktivitas fungsional