Resin akrilik sebagai bahan untuk pembuatan plat gigi tiruan masih merupakan pilihan yang sering digunakan. Kelemahan resin akrilik adalah mudah patah, sehingga plat gigi tiruan yang patah harus direparasi untuk mengembalikan ke bentuk semula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan glass fiber dan pemberian surface treatment ethyl acetate terhadap kekuatan transversa hasil reparasi plat gigi tiruan resin akrilik. Subyek penelitian berupa 40 batang plat resin akrilik polimerisasi panas dengan ukuran 65x10x2,5 mm. Semua subyek direndam dalam aquades selama 2 hari dengan suhu 37°C. Semua subyek dipreparasi dengan
jarak 3mm dan dibuatkan kavitas berupa dovetail berbentuk seperti huruf \u27T dengan kedalaman 2mm di atas tempat yang fraktur. Selanjutnya subyek dibagi menjadi 4 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 10 subyek. Kelompok I kontrol (tanpa penambahan fiber dan ethyl acetate), kelompok II dengan penambahan ethyl acetate, kelompok III dengan penambahan fiber, dan kelompok IV dengan penambahan fiber dan ethyl acetate. Pada keempat kelompok tersebut dilakukan uji kekuatan transversa dengan menggunakan Universal Testing Machine.
Data yang didapat dianalisis dengan analisis variansi (ANOVA) satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (p < 0,05), sedangkan kelompok yang hanya ditambah ethyl acetate dibandingkan kelompok yang
hanya ditambah dengan fiber menunjukkan tidak ada perbedaan (p > 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan glass fiber dan penggunaan ethyl acetate sebagai surface treatment dapat meningkatkan kekuatan
transversa reparasi plat gigi tiruan resin akrilik