Abstrak:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi estrogenik zearalenon pada puyuh, dan struktur histologi magnum setelah diperlakukan dengan zearalenon. Tiga ratus anak puyuh berumur 7 hari dibagi menjadi 30 kelompok, 10 ekor per kelompok, 3 kelompok kontrol negatif, 3 kelompok kontrol positif, 12 kelompok perlakuan dan 12 kelompok standard. Kelompok kontrol negatip tanpa perlakuan apapun, kelompok kontrol positip disuntik secara subkutan dengan pelarutnya, selama 5 hari berturut-turut. Kelompok perlakuan dan kelompok standard masing-masing disuntik dengan zearalenon 2,5510 dan 20 mg/kg bb, dan etinil estradiol dosis 0,01250,0250,05 dan 0,1 mg/kg bb yang dilarutkan dalam minyak wijen. Hewan percobaan dibunuh pada 1, 5 dan 10 hari setelah suntikan terakhir. Bagian tengah magnum diambil, kemudian diproses untuk ditanam dalam resin, lainnya diproses untuk direkam dengan SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis zearalenon 20 mg/kg bb menyebabkan berat basah saluran telur meningkat, dan diikuti dengan perubahan struktur dari lapisan mukosanya. Potensi estrogenik zearalenon adalah 1000 kali lebih rendah daripada etinil estradiol.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa zearalenon mempunyai potensi estrogenik jauh lebih lemah daripada estradiol. Struktur histologi magnum yang diperlakukan dengan zearalenon, perkembangannya kurang maju apabila dibanding-kan dengan yang diperlakukan dengan etinil estradiol.
Kata kunci:struktur histologi, puyuh, saluran telur, zearaleno