Akumulasi Merkuri Pada Ikan Baung (Mytus Nemurus) Di Sungai Kahayan Kalimantan Tengah

Abstract

Abstrak Sungai Kahayan di Kalimantan Tengah mengalami tekanan lingkungan karena adanya limbah merkuri yang berasal dari aktivitas penambangan emas tradisional. Di tempat tersebut terdapat 1014 teinpat penambangan emas sepanjang sungai dari hulu sampai hilir. Merkuri dalam sedimen sungai secara berturut- turut mengaiami inetilasi (methylation) oleh reduksi sulfat bakteri. Riset ini merupakan studi akumulasi merkuri (11g) dalam Mytus nemurus. sedimen dan air. dari hulu ke hilir di sungai Kahayan. Total jarak dari huh\u27 sekitar 296 kin. Data dikumpulkan dari 3 lokasi sepanjang sungai. Dalam tiap lokasi tapak sampling herada di clataran banjir (floodplain). Penelitian dilaksanakan selama musim hujan. Ikan ditangkap menggunakan renege (gillne1). Penentuan metil merkuri digunakan metode "modified CV-AAS (cold vapor atomic absorption spectrophotontetty). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (Namara sample yang diukur, akumulasi tertinggi masing-masing herada dalam sedimen sungai (0.336 pg.) dikutip dengan daging M. numerus (0.303 pg.g.\u27 0.342). dan air (0.058 mg-\u27). Merkuri memiliki tendensi meninggi menuju bilk. Hal ini disebabkan oleh tekstur sedimen yang didominasi oleh silt. Kondisi ini berpotensi untuk metilasi. Turbiditas, arus. dan pH menyumbangkan kenaikan lingkat merkuri di hilir. Asupan merkuri mingguan yang dapat ditoleransi menurut W110 adalah 171,42 pg adalah sama dengan 24,4 lig sehari jika seseorang mengkonsumsi 100 g daging M. Numerus sehari. dimungkinkan bahwa akan ada 30,3 pg.g-\u27 yang masuk ke tubuh. Hal ini berarti bahwa menikuri disepanjang sungai Kahayan mengancam penduduk yang mengkunsuinsi ikan dari sungai tersebut. Kata kunci: Sungai Kahayan, limhah mercury (Hg), ikan Baung (Mytus nemurus), sedimen, pertambangan emas tradisiona

    Similar works