Bakteri pendegradasi fraksi aspaltik hidrokarbon minyak bumi diisolasi dari habitat yang belum terpapar minyak bumi yaitu tanah hutan, kompos serta sedimen hutan bakau, lalu dikarakterisasi dan diidentifikasi secara fenotipik dan genotipik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bakteri yang potensial mendegradasi fraksi alspaltik. Bakteri diisolasi dari sampel tanah dengan menggunakan medium Bushell-Haas yang mengandung fraksi aspaltik sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. Selanjutnya isolat yang diperoleh diuji kemampuannya mendegradasi fraksi aspaltik dalam media pertumbuhan. Seleksi isolat dilakukan berdasarkan kecepatan pertumbuhan dan kemampuan mendegradasi fraksi aspaltik.
Dalam penelitian ini diperoleh 7 isolat, yaitu 3 isolat (HI, H2 dan H3) berasal dari sampel tanah hutan, 2 isolat (Kl dan K2) berasal dari sampel kompos, dan 2 isolat (Bl dan B2) berasal dari sampel sedimen hutan bakau. Berdasarkan kemampuan mendegradasi fraksi aspaltik, diseleksi 5 isolat (H1, K1 ,K2, B1 dan B2) untuk diuji kemampuan degradasinnya serta dikarakterisasi untuk tujuan identifikasi. Uji degradasi menunjukkan bahwa isolat HI adalah yang paling potensial dalam mendegradasi fraksi aspaltik (52,5 %) lalu diikuti oleh isolat Bl (11%), isolat Kl (8,5%), isolat K2 (7,5%) dan isolat B2 (1,5%). Uji kecepatan pertumbuhan juga menunjukkan bahwa isolat HI adalah yang paling unggul(u = 0,109 jam1) lalu diikuti oleh isolatBl (u = 0,091 jam"1), isolatKl (u = 0,080 jam1), isolat K2 (n=0,076 jam1) dan isolat B2 (x=0,080 jam1). Berdasarkan karakterisasi fenotipik dan genotipik, empat isolat (HI, Kl, K2 dan Bl) diidentifikasi sebagai anggota genus Acinetobacter. Dengan demikian, bakteri pendegradasi fraksi aspaltik dapat diperoleh dari habitat alami yang belum tercemar oleh minyak bumi karena adanya kemiripan struktur kimiawi antara fraksi aspaltik dengan asam humat yang merupakan hasil degradasi lignin.
Kata kunci: fraksi aspaltik, lumpur minyak bumi, pendegradasi, Acinetobacter
