Hutan mangrove di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) merupakan kawasan yang terjaga kelestariannya dan mendukung kehidupan hewan endemik.Tujuan penelitian ini adalah merumuskan model pengelolaan ekosistem mangrove yang efektif untuk mengoptimalkan konservasi hewan endemik dan dilindungi, utamanya Anoa dataran rendah (Bubalus sp) di Kawasan mangrove TNRAW, Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur vegetasi mangrove di kawasan TNRAW memperlihatkan keunikan masing-masing di area pantai, daerah tengah dan dekat daratan. Terdapat 8 jenis mangrove berkayu di kawasan mangrove TNRAW yang menjadi area pengamatan burung dengan kondisi sangat baik di area tepi pantai, tengah maupun perbatasan dengan daratan, meskipun pada beberapa bagian cukup sulit untuk terjadi regenerasi alami karena kondisi tegakan yang cukup rapat. Empat jenis mangrove sejati yang paling dominan di TNRAW yaitu Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Lumnitzera racemosa dan Ceriops tagal. Rhizophora apiculata dan R. mucronata tumbuh disepanjang aliran sungai Lanowulu yang membelah hutan mangrove di TNRAW.Lumnitzera racemosa dan Ceriops tagal tumbuh di daerah dengan habitat yang keras. Anoa dataran rendah (Bubalus sp) tersebar di kawasan mangrove yang relatif mudah pada tegakan Lumnitzera racemosa dan Ceriops tagal yang ditandai dengan adanya tapak kaki dan kotoran dan terdapat ruang-ruang kosong yang ditumbuhi rerumputan dan semai serta anakan kedua jenis tersebut yang memungkinan hewan Anoa dataran rendah menggunakan mangrove sebagai tempat beristrahat dan mencari makan.Kata kunci : Hutan mangrove, Hewan endemik, Anoa dataran rendah, TNRAW