Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah
Abstract
Studi ini membahas pandangan Mahatma Gandhi, salah seorang tokoh yang idealis
dan cinta kedamaian yang muncul disaat-saat genting ketika rasisme berkembang cukup
parah dan kurangnya sikap toleransi beragama di India. Permasalahan yang diangkat dalam
skripsi ini adalah bagaimana pandangan pluralisme agama Mahatma Gandhi dan
signifikasinya terhadap kehidupan beragama dewasa ini yang bersifat pluralistik. Dalam
menjawab permasalahan penelitian kepustakaan ini, peneliti menggunakan pendekatan
sosiologis dengan cara menggambarkan data-data yang ditemukan secara apa adanya dan
mengkonstruksinya melalui kategorisasi sesuai dengan data yang didapat.
Sepanjang penelusuran dan pembahasan data dan fakta yang didapat, penelitian ini
menemukan bahwa paham pluralisme agama Mahatma Gandhi dibangun atas dasar Tuhan
hanya satu dan agama merupakan jalan menuju Tuhan yang satu. Agama yang dimaksud di
sini adalah agama yang satu, agama yang melebihi agama yang ada di dunia ini. Pemahaman
agama yang ada di dunia ini bersifat tidak sempurna karena sudah dipahami oleh manusia
yang tidak sempurna.
Dalam mencetuskan pemahaman pluralisme agama, Gandhi menjadikan Hindu
sebagai pegangan utama dan agama lain sebagai inspirasi dan pengetahuan tambahan.
Sehingga pluralisme agama tetap memiliki batasannya sendiri yakni meyakini agama yang
dianut manusia masing-masing. Namun, tetap membuka dan menerima bahwa agama lain
juga memiliki kebenaran. Sikap pluralisme bukan berarti adanya sinkretisme ajaran satu
dengan yang lain namun, sikap manusia yang harus menghargai antar-umat beragama.
Karena, pada dasarnya agama tidaklah berubah melainkan umat beragama hanya dihadapkan
dengan isu-isu baru yang kompleks