Penghitungan empat parameter (BOR, ALOS, TOI, dan BTO) sangat diperlukan untuk mengukur efisiensi pelayanan rumah sakit. RSUD Kota Salatiga memiliki 11 bangsal, masalah yang dihadapi pada pengamatan lapangan didapatkan daftar tunggu pasien rawat inap dengan rata- rata perhari 11 pasien yang mengantri di bangsal Melati, Wijaya Kusuma 3, dan Wijaya Kusuma 4 dengan melihat dari nilai indikator rawat inap tahun 2016 ada beberapa yang sudah efisien yaitu BOR dan TOI, sepertinya terdapat ketidaksesuaian antara indikator efisiensi pelayanan rawat inap dengan kenyataan yang ada. Tujuan penelitian untuk mengetahui efisiensi penggunaan tempat tidur di setiap bangsal RSUD Kota Salatiga berdasarkan indikator Depkes tahun 2016. Jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi adalah Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap bulan Januari sampai Desember tahun 2016 di RSUD Kota Salatiga, dengan teknik pengambilan sampel yaitu teknik sampling jenuh dan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan penggunaan tempat tidur yang belum efisien terdapat pada 4 bangsal yaitu bangsal Flamboyan 1, Anggrek, Dahlia, dan Wijaya Kusuma 4. Terdapat penyebab ketidaksesuaian pada indikator efisiensi pelayanan rawat inap meliputi pembuatan indikator efisiensi pelayanan rawat inap dilakukan saat SHRI belum lengkap, terdapat menu APS, jumlah tempat tidur pada SIMRS tidak sesuai, terdapat kesalahan dalam penjumlahan hari perawatan