Daerah Panas Bumi Hululais terletak sekitar 140 km dari ibukota Provinsi Bengkulu, dan berada pada
ketinggian 600 – 1200 mdpl. Secara geologi daerah ini merupakan bagian dari zona Pegunungan Bukit
Barisan Daerah Hululais kini menjadi salah satu lokasi yang dimanfaatkan potensi panas buminya untuk
menghasilkan energi listrik. Namun seiring perkembangan pemanfaatannya hingga sekarang, daerah
Hululais seringkali mengalami bencana geologi terutama gerakan massa. Penelitian ini ditujukan untuk
mengidentifikasi faktor faktor penyebab terjadinya gerakan massa yang sering terjadi di daerah Hululais
dan sekitarnya. Bahan yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor faktor tersebut terdiri dari peta
geologi regional skala 1 : 250.000, peta topografi skala 1 : DEM (Digital Elevation Model) SRTM dengan
skala resolusi spasial 30 m, citra Landsat ETM dengan resolusi 15 – 30m, peta topografi, serta data
statistik berupa data curah hujan terbaru yaitu tahun 2014, serta literatur lainnya yang dapat mendukung
penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian memiliki kelerengan dengan topografi
datar (0-2)% hingga berbukit berlereng sedang (14-20)%. Data Landsat band 321, 457, dan 542, dan Rasio
band tertentu dapat membedakan dan mengidentifikasi penutup lahan, struktur geologi, penyebaran
mineral alterasi hidrotermal, kelembaban tanah, drainase, dan persebaran vegetasi di daerah penelitan.
Data dari curah hujan terbaru menunjukkan nilai rata rata sebesar ±234 mm (menengah). Dari Penelitian
ini diperkirakan bahwa faktor - faktor yang mempengaruhi gerakan massa adalah kondisi curah hujan yang
memengaruhi kelembaban tanah, kemiringan lereng, kondisi vegetasi, drainase, relief dan penutup lahan.
Penelitian ini juga mengungkapkan mineral alterasi hidrotermal dapat meningkatkan resiko terjadinya
gerakan massa, terutama di daerah panas bumi.
Kata Kunci : Hululais, Gerakan Massa, Penginderaan Jauh, Faktor-Fakto