Kepemimpinan sebenarnya merupakan sebuah amanah dan tanggung
jawab dan tugas yang teramat berat. Sehingga jika diteliti secara seksama
sanagtlah sulit untuk bisa memimpin. Apalagi menjadi seorang pemimpin dituntut
untuk mengawali pola kepemimpinannya pada dirinya sendiri, kemudian dalam
tahapan selanjutnya ia dituntut untuk memperbaiki apa-apa yang ia pimpin,
termasuk moral dan sikap yang ia pimpin. Revolusi mental kini yang menjadi
slogan utama dalam era kepemimpinan saat ini, justru makin tidak terlihat
pengaplikasiannya. Sehingga peran pemimpin dengan cara jalannya yang telah
diajarkan oleh Rasulullah sanagtlah dibutuhkan saat ini,
Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab merupakan tokoh mufassir
kontemporer yang ternama. Pemikiran Quraish Shihab dalam Tafsîr al-Misbâh
tidak lepas dari hasil kiprahnya dalam pergerakan nasional dan pemerintahan di
Indonesia. Sehingga sudah dapat dipastikan tafsirnya turut menyertakan
penjelasan yang kompleks dalam masalah kepemimpinan dan revolusi mental
yang diajarkan oleh Allah & Rasul dalam al-Qurân.
Penelitian ini adalah penelitian tentang al-Qur’ân dan tafsir, maka
penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research) dan
sifatnya adalah deskriptif. Untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan
objek penelitian, maka penulis menggunakan pendekatan metode maudhû’îy
(tematik). Dalam proses pengumpulan data, penulis mengumpulkan, membaca,
mencatat dan mengutip dari data-data tersebut. Sumber data yang digunakan ada
dua macam yaitu sumber primer dan sekunder. Sumber primer pada penelitian ini
adalah al-Qur’ân al-Karim, buku Tafsîr al-Misbâh. Adapun sumber sekudernya
yaitu buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan judul ini. Setelah data
terkumpul, kemudian penulis melakukan proses analisa. Adapun dalam analisis
data, penulis menggunakan metode kualitatif dan content analysis.
Dengan menggunakan metode tersebut penulis mendapati bahwa secara
umum kepemimpinan dan revolusi mental memiliki kesinambungan yang sangat
berdampak dalam pengembangan kualitas masyarakat. Bagaimana bisa
meningkatkan kualitas masyarakat jika seorang pemimpin tersebut tidak
menyikapi atau menajalani kepemimpinannya tanpa didasari prinsip-prinsip atau
etika-etika yang diajarkan oelh Rasulullah, sehingga sudah sepatutnya para
pemimpin saat ini mencontoh dan menteladani sikap-sikap Rasulullah dalam
menjalankan kepemimpinannya.
Semoga adanya pemimpin-pemimpin dengan syarat-syarat dan ajaranajaran
yang telah diterangkan dalam as-Sunnah dan Al-Qur’ân, pemimpin tersebut
dapat menjadikan Negara ini bisa dapat lebih berkembang dari segi program
pemerintahan dan juga masyarakat berikut kualitasnya masing-masing, sehingga
menjadi Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur, Aamin