Dalam sejarah kesertaan pria sebagai peserta KB baru pada tahun 1999.
Sebelumnya perhatian lebih difokuskan kepada kaum wanita. Menurut prediksi
hasil penelitian dari Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
menunjukkan kesertaan pria dalam ber-KB baru sekitar 3% yang meliputi kondom
0,7%, vasektomi 0,4%, sanggama terputus 0,8% dan pantang berkala 1,1%. Bulan
April 2008 jumlah peserta KB di Jepara tercatat sebanyak 160.474 orang, peserta
KB pria sebanyak 5.974 orang (3,72 %). Melihat prosentase di atas dapat diteliti
apa yang menyebabkan peran pria dalam program KB sangat rendah, sehingga
berdasarkan latar belakang di atas, menarik untuk dilakukan penelitian tentang :
"ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA
PERAN PRIA DALAM BER-KB (Studi Kasus di Kecamatan Pakis Aji
Kabupaten Jepara)".
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasangan usia subur (PUS)
yang ada di Kecamatan Pakis Aji yaitu yang sudah ber-KB maupun yang belum
sebanyak 8.504 orang. Sampel penelitian sebanyak 99responden, diambil secara
random sampling. Alat analisis penelitian meliputi analisis regresi berganda,
pengujian hipotesis, dan koefisien determinasi.
Persamaan regresi berganda Y = 3,310 + 0,279X1 + 0,341X2 + 0,454X3
,
berarti koefisien regresi untuk keterbatasan jenis kontrasepsi pria (X
1
), kurangnya
pengetahuan dan pemahaman dalam ber-KB (X
2
), dan anggapan KB hanya untuk
kaum wanita (X
3
) mempunyai pengaruh positif terhadap Y. Hasil uji t untuk
variabel keterbatasan jenis kontrasepsi pria didapat t
hitung
> t
tabel
, berarti
Keterbatasan jenis kontrasepsi pria mempunyai pengaruh positif terhadap
Rendahnya peran pria dalam ber-KB. Uji t untuk variabel Kurangnya pengetahuan
dan pemahaman dalam ber-KB didapat t
hitung
> t
tabel
, berarti Kurangnya
pengetahuan dan pemahaman dalam ber-KB mempunyai pengaruh positif
terhadap Rendahnya peran pria dalam ber-KB. Uji t untuk variabel Anggapan KB
hanya untuk kaum wanita didapat t
hitung
> t
tabel
, berarti Anggapan KB hanya untuk
kaum wanita mempunyai pengaruh positif terhadap Rendahnya peran pria dalam
ber-KB. Uji F test layak untuk digunakan dengan derajat signifikan 5 %, berarti
Keterbatasan jenis kontrasepsi pria, Kurangnya pengetahuan dan pemahaman
dalam ber-KB, dan Anggapan KB hanya untuk kaum wanita secara bersama-sama
mempunyai pengaruh positif terhadap Rendahnya peranpria dalam ber-KB. Hasil
analisis koefisien determinasi ditunjukkan ketiga variabel independen
mempengaruhi perubahan Rendahnya peran pria dalam ber-KB sebesar 47,9 %.
Untuk meningkatkan peran pria dalam ber-KB perlu adanya pembentukan
kelompok peneladanan atau kelompok “Priyo Utomo”, yaitu kelompok yang
anggotanya peserta KB pria atau yang belum ber-KB tetapi mempunyai tujuan
untuk meningkatkan pengetahuan peran pria dalam ber-KB