Konsep matematika digunakan untuk mengeksplorasi keberadaan matematika
dalam budaya khususnya pada seni salah satunya pada aksara Lampung, melihat
kondisi saat ini dalam pengkajian aksara Lampung masih sangat jarang, masih
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang etnomatematika, dan mulai hilangnya
eksistensi aksara Lampung pada masyarakat Lampung. Dahulu tujuan dari
diciptakannya sebuah karya yang sangat sakral dalam bentuk aksara digunakan
sebagai kebutuhan sosial yaitu untuk berkomunikasi dan menulis hal-hal yang
dianggapnya sangat penting. Saat ini aksara merupakan kebutuhan bagi siswa
maupun masyarakat Lampung itu sendiri sebagai aktivitas sehari-hari, tanpa mereka
sadari telah menggunakan aktivitas etnomatematika pada makna filosofi aksara
Lampung yang merupakan konsep matematika dalam budaya.
Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui aktivitas etnomatematika pada
masyarakat yang menggunakan aksara Lampung. 2).Untuk mengetahui bagaimana
konsep matematika yang terdapat pada aksara Lampung. Data yang diperoleh berupa
data kualitatif sedangkan sumber data diperoleh dari observasi, dokumentasi dan
wawancara yang berkaitkan dengan aksara Lampung. Instrumen dalam penelitian ini
adalah peneliti itu sendri. Alat bantu yang digunakan berupa pedoman wawancara,
dokumentasi, dan pedoman observasi. Teknik keabsahan data dilakukan dengan cara
triangulasi metode melalui pengecekan sumber data dan triangulasi metode, data
dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari aksara Lampung : 1) Konsep
matematika yang terdapat dalam pola aksara Lampung meliputi : Geometri dimensi
satu yakni garis tegak (Vertikal), garis berpotongan, garis sejajar, dan sudut lancip,
kemudian transformasi geometri yakni rotasi pada aksara Ka dan Ma, Ga dan Pa, Ba
dan Sa, kemudian Ta dan Wa. 2) Aktivitas etnomatematika pada aksara Lampung
menerapkan aktivitas menghitung dan membilang dibuktikan dengan cara Pemaknaan
filosofi aksara Lampung