Dalam dunia pendidikan media pengajaran mempunyai peranan yang
sangat penting bukan saja untuk memudahkan dalam penerimaan materi yang
diajarkan oleh guru selain itu akan mempermudah guru dalam menyampaikan
materi pelajaran. Kehadiran media pengajaran dalam proses belajar mengajar
tetap memegang peranan penting karena media pengajaran sangat dibutuhkan
untuk merangsang, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Dengan menggunakan media pengajaran secara tepat dan
bervariasi, maka dapat diatasi sikap pasif anak-anak didik. Dalam hal ini media
pengajaran berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar, memberi rangsangan
untuk memotivasi siswa, sehingga diharapkan prestasi belajar siswa akan menjadi
lebih baik lagi. Untuk itu penulis mencoba untuk mengkaji fenomena yang terjadi di
MIN 1 Pesawaran dimana Guru Fiqih telah menggunakan media pembelajaran
dengan baik, akan tetapi prestasi belajar siswa mata pelajaran Fiqih masih ada
yang belum tuntas hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk meneliti lebih
lanjut bagaimana peranan Media pengajaran dalam meningkatkan prestasi belajar.
Dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
Bagaimanakah peran Media Pengajaran dalam meningkatkan prestasi belajar
Fiqih di MIN 1 Pesawaran?
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Media Pengajaran apa
saja yang digunakan dalam menyampaikan pelajaran Fiqih dan bagaimana prestasi
belajar Fiqih di MIN 1 Pesawaran.
Penelitian ini termasuk dalam jenis field research atau penelitian lapangan
sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif, yakni penelitian yang digunakan
untuk mencari data yang berasal dari lapangan, juga data hasil wawancara,
dokumentasi dan observasi yang diperoleh melalui pencatatan apa adanya tentang
kondisi obyektif yakni metode yang digunakan untuk membuat generalisasi,
kemudian dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif analisis.
Dari penelitian yang dilakukan, dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut;
Pertama Peran Media pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajara siswa
adalah dengan 1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis, 2)
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera dimana objek yang terlalu
besar, bisa digantikan dengan gambar; Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor
mikro; Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
timelapse; Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film; Objek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model,
dan Konsep yang terlalu luas dapat di visualkan dalam bentuk film, 3)
Menggunakan media pengajaran secara tepat dan bervariasi, maka dapat diatasi
sikap pasif anak-anak didik dan 4) Mempersamakan pengalaman, memberi
persepsi yang sama dan memberikan rangsangan yang sama. Kedua, prestasi
belajar siswa sudah baik karena dari kelas yang penulis teliti yakni kelas III s/d
kelas V didapat hasil bahwa siswa yang mendapat nilai baik yakni antara 90 β 100
ada 143 siswa atau 39,72%, mendapat nilai 75 β 90 ada 194 siswa atau 53,89
persen dan hanya 23 siswa atau 6,39% siswa yang mendapat nilai kurang dari 75