Kajian tentang masyarakat adat pada umumnya berpusar pada upaya inventarisasi nilai-nilai, pola perilaku, bentuk-bentuk kebudayaan, serta budaya material yang menyertainya.Masyarakat adat digambarkan memiliki keunikan budaya yang berbeda akibat adaptasi terhadap alam, proses sejarah sosial dan politik, serta kosmologi yang khas, hingga mencapai bentuknya yang sekarang, Hal serupa juga berlaku untuk kajian atas Komunitas Tengger di Jawa Timur yang mendiami empat wilayah administratif.Tulisan-tulisan mengenai Komunitas Tengger memberikan penegasan mengenai bentuk-bentuk kebudayaan yang relatif tidak berubah di tengah perubahan jaman. Perubahan memperoleh pengakuan sebatas menjadi bagian dari proses masa lampau demi memberikan alasan bagi keberadaan kelompok ini pada masa sekarang.Manusia Tengger digambarkan memililki kearifan lokal untuk tetap mempertahankan tradisi yang dianggap menjadi warisan dari pendahulu mereka. Kajian-kajian dalam aras ini, dengan demikian, cenderung bersifat deskriptif dan menempatkan komunitas dalam isolasi kultural.Penelitian ini adalah tentang masyarakat Tengger di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang telah mewarisi ritual, baik domestik maupun publik, dari generasi mereka terdahulu