Penentuan Ambang Batas Curah Hujan untuk Prediksi Kejadian Longsor di DAS Citarum

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum merupakan sumber penghidupan bagi masyarakat sekitar. Akan tetapi DAS Citarum bisa mertjadi sumber bencana bagi masyarakat sekitar diantaranya adalah longsor. Longsor yaitu straw bentuk pemindahan massa lanah (erosi) dimana pemindahan tanahnya terjadi pada pada waklu tertentu atau secara tiba-tiba dalanz volume yang besar. Dari tahun 1990 sampai 2009 terdapat sekitar 100 kejadian'longsor di DAS Citarum, denganfrektiensi bervariasi. Kejadian longsor pada suant desa teriadi kali sebanyak 82 desa, terjadi 2 kali sebanyak 15 desa, terjadi 3 kali sebanyak 2 desa dan terjadi 4 kali terjadi hanya pada I desa. Kejadian longsor dapat dipenganthi oleh kondisi curah Wan pada suatu daerah tenentu. Dengan mengastunsikan kondisi penggunaan lahan tidak berubah, penghitungan ambang batas curah hujan sebagai pemicu terbesar potensi longsor dapat diperoleh dari histori kejadian longsor dan curah hujan yang terjadi pada wilayah tersebut. Kemzulian data-data tersebut diolah sehingga di peroleh nilai ambang batas curah hitjan. thank wilayah DAS eitarunz diperoleh nilai ambang batas curah hzzjan dalam penentuan potensi longsor dengan minus = -0.2653P2 + 30.816. Diastimsikan kondisi penggunaan lahan tidak beruhah. Penelitian ini bertujuan untuk nzenentukan ambang batas curah hirjan dalam memprediksi kemungkinan terjadinya longsor di DAS Citarum. Citarum watershed is a source of livelihood for local people. However, Citarum watershed might be a source of disaster for the people around them are landslides. Landslides are a form of mass transfer of soil (erosion) where the transfer of land occurs at a particular lime or suddenly in great volume. From 1990 to 2010 there were about 100 landslides in the watershed events Citarum, with varying frequency. Landslide incident occurred hi a village one time as many as 82 villages, there were 2 times as many as 15 villages, there were 3 times as much as 2 villages and occur 4 times occur only in one village. Landslide occurrence can be influenced by rainfall conditions in a particular area. By assuming the condition of land use does not change, counting the rainfall thresholds to trigger the greatest potential for landslides can be obtainedfrom the history of landslides and rainfall events that occurred in the region. Then the data is processed so that the obtained threshold values of rainfall. For the DAS Citarum obtained threshold values of rainfall in determining the potential of landslides by the formula Pr = -0.2653P2 + 30.816. Assumed conditions of land use has not changed. This study aims to determine the rainfall threshold in predicting the likelihood of landslides in DAS Citarum.Hlm. 65-7