Karakteristik Konsentrasi Ch4 (Metana) Di Beberapa Kota Besar Dan Kota Kecil Di Indonesia

Abstract

Keberadaan konsentrasi CH4 di atmosfer berasal dari sumber emisi CH4 di permukaan bumi baik asal antropogenik maupun alami. Bobot molekul CH4 yang ringan mengakibatkan CH4 dapat bergerak vertikal sampai ke stratosfer. Konsentrasi CH4 yang tak terkendali berakibat pada pemanasan global dan perubahan iklim, sehingga perlu dipahami karakteristik CH4 terutama di beberapa kota besar (Jakarta, Medan, Makassar) dan kota kecil (Ambon, Biak Numfor, Pangkal Pinang) di Indonesia. Dengan menggunakan data Atmospheric Infra Red Soundings (AIRS) level 3 yang memiliki resolusi spasial satu derajat dan resolusi temporal bulanan, untuk periode waktu 2003-2015, dikaji kecenderungan konsentrasi CH4 di enam kota dan anomalinya pada beberapa ketinggian atmosfer serta analisis pengaruh kategori kota (kota besar dan kotakecil berdasarkan jumlah penduduk) terhadap konsentrasi CH4. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis spasial horizontal dan vertikal dengan bantuan Software Grads untuk mengetahui daerah mana dan pada level ketinggian mana terjadi perubahan konsentrasi CH4, serta ditunjang oleh analisis statistik regresi dan uji Friedman serta uji Tukey untuk mengetahui apakah ada pengaruh kategori kota terhadap konsentrasi CH4 di atmosfer. Hasilnya menunjukkan adanya penurunan konsentrasi CH4 terhadap ketinggian atmosfer dengan pola logaritmik (eksponensial) yang sebagian besar berasal dari kegiatan di permukaan bumi. Fluktuasi konsentrasi CH4 di atmosfer disebabkan salah satunya oleh El Nino Southern Oscilation (ENSO). Kondisi ini tampak dari kesamaan pola nilai indeks ENSO dan konsentrasi CH4.Berdasarkan penelitian dengan menggunakan uji Friedman dan uji Tukey dihasilkan bahwa klasifikasi kota menjadi kota besar dan kota kecil tidak berpengaruh pada konsentrasi CH4Hal. 167-17

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions