Penentuan Ambang Batas Temperatur untuk Pendeteksian Sumber Asap Kebakaran Hutan/Lahan dari Data Landsat-8 (Studi Kasus Wilayah P. Kalimantan pada MusimKemarau 2015)

Abstract

kebakaran hutan/lahan. Begitu pula pada musim kemarau 2015, terutama pada bulan-bulan Agustus September2015 terjadi kebakaran hutan/lahan yang cukup besar melebihi kejadian di musim kemarau pada tahun-tahunsebelumnya khususnya terjadi di 6 propinsi yakni Kalbar, Kalteng, Kalsel, Riau, Jambi, dan Sumsel. Bahkan beberapapihak mengusulkan agar dinyatakan sebagai bencana Nasional. Selama ini, data penginderaan jauh resolusi rendah telahbanyak digunakan untuk pemantauan terjadinya kebakaran hutan/lahan yakni pendeteksian titik api (hotspot), danpemetaan wilayah terbakar (burnt scar). Pendeteksian hotspot tersebut dilakuan dengan memanfaatkan data NOAAAVHRRdan MODIS yang mempunyai resolusi spasial lebih rendah (1 km). Penelitian penentuan ambang batastemperatur dalam pendeteksian hotspot ini dilakukan menggunakan data Landsat-8 TIRS (Thermal Infrared Sensor)dengan resolusi spasial lebih besar yakni 100 m guna peningkatan kedetilan informasi dan tingkat akurasi. Tujuanpenelitian ini yakni mencari dan menentukan nilai ambang batas temperatur kecerahan (brighness temperature) darisensor TIRS untuk identifikasi adanya sumber asap kebakaran. Data yang digunakan yakni Landsat-8 perekamanLAPAN periode 24 Agustus sampai 18 September 2015 di sebagian wilayah P. Kalimantan. Data Landsat-8 kanal TIRSdikonversi menjadi temperatur kecerahan dalam satuan derajat celsius, selanjutnya titik-titik di wilayah yang dianggapmerupakan sumber asap jika suhu setiap pixel pada wilayah tersebut >43oC, dan diberi atribut dengan suhu paling tinggidari pixel di wilayah tersebut. Kebenaran adanya sumber asap pada area tersebut diperoleh melalui analisis visualkenampakan pada citra multispektral Natural Color Composite (NCC) dan True Color Composite (TCC) . Analisiskesalahan (error comission) diperoleh dengan membandingkan suhu yang terdeteksi oleh kanal TIRS dengankenampakan sumber asap secara visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 27 data Landsat-8 di wilayah P.Kalimantan yang diolah, terdeteksi 9 scene dengan suhu tinggi, yang meliputi 153 lokasi. Ketelian identifikasi untuknilai batas suhu ?51oC adalah 0% (comission error), nilai batas suhu ?47oC adalah 10%( comission error), nilai batassuhu ?43oC adalah 30.5% ( comission error).Hal.755-76

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions