PENYIAPAN LAHAN TANPA BAKAR (ZERO BURNING) DALAM PEREMAJAAN TANAMAN KARET DI PERKEBUNAN KOMERSIAL

Abstract

Ramalan harga karet alam dunia yang masih akan tetap baik hingga tahun 2025 menyebabkan usaha agribisnis perkebunan karet di Indonesia masih sangat menjanjikan dalam beberapa tahun ke depan. Pada perkebunan yang sudah established umumnya laju peremajaan (replanting) adalah sebesar 5-10% per tahun. Pada tahap penyiapan lahan dalam peremajaan dilakukan secara mekanis disertai pembakaran yang bertujuan untuk mengurangi sumber inokulan penyakit jamur akar putih (JAP). Sejak diterbitkannya UU Perkebunan No. 18 tahun 2004, mau tidak mau perkebunan komersial harus mulai berfikir untuk beralih ke teknik penyiapan lahan tanpa pembakaran (zero burning), walaupun hal tesebut bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Zero burning di satu sisi memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah ramah lingkungan, namun di sisi lain zero burning memliliki beberapa kelemahan yaitu sisa hasil tebangan sangat berpotensi menjadi inokulan penyakit JAP, pelapukan sisa hasil tebangan yang cukup lama dan menyulitkan dalam pengerjaan pengolahan tanah. Namun demikian beberapa perkebunan di Sumatera Utara telah beralih ke penyiapan lahan zero burning yang diikuti dengan perlakuan-perlakuan tertentu pada sisa hasil tebangan. Dukungan riset yang memadai masih sangat diperlukan agar jangan sampai penerapan zero burning justru menciptakan masalah baru bagi perkebunan. Terdapat dua upaya alternatif dalam memecahkan permasalahan sisa hasil tebangan dalam penyiapan lahan zero burning yaitu ; (1). Mempercepat dekomposisi sisa hasil tebangan, melalui reduksi ukuran sisa hasil tebangan menggunakan alat perajang dan dengan menginokulasikan mikroorganisme pelapuk yang efektif, (2). Meningkatkan nilai tambah sisa hasil tebangan menjadi sumber energi (briket arang dan gas bakar), sebagai bahan pengawet, penghilang bau malodor serta koagulan lateks (asap cair), yang secara tidak langsung akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar perkebunan terutama dalam produksi briket arang dan asap cair. Kata kunci :Hevea brasiliensis, penyiapan lahan, replanting, zero burning

    Similar works