Kecacatan bagi sebagian orang merupakan suatu masalah yang sangat
berat serta dapat menghambat cita-cita dan aktivitas. Permasalahan yang dihadapi
orang cacat bukan aksesbilitas fisik yang terbatas, namun juga kemiskinan
informasi, keberanian, daya prakarsa serta kesiapannya dalam memasuki dunia
usaha atau motivasi dalam berwirausaha. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan motivasi berwirausaha pada penyandang cacat tubuh
bawaan dan bukan bawaan. Hipotesis yang diajukan ada perbedaan motivasi
berwirausaha antara penyandang cacat tubuh bawaan dengan penyandang cacat
tubuh bukan bawaan.
Subjek penelitian adalah penderita cacat tubuh yang dibina oleh Pusat
Pengembangan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (PPRBM) di Colomadu,
yang bekerjasama dengan Dinas Sosial (Disnakertransos) di Kabupaten Boyolali
berjumlah 80 orang dengan ciri-ciri: a) berusia antara 18 sampai 30 tahun, b)
tinggal di rumah, c) pendidikan minimal SLTP. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive quota non random sample. Metode pengumpulan data
menggunakan skala motivasi berwirausaha. Teknik analisis data menggunakan
analisis uji-t.
Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis uji-t antar kelompok
diperoleh nilai t sebesar 5,255; p = 0,000 (p < 0,01). Hasil ini berarti ada
perbedaan sangat signifikan motivasi berwirausaha penyandang cacat tubuh
bawaan dan bukan bawaan, dimana rerata penyandang cacat tubuh bawaan
sebesar 110,550 dan rerata penyandang cacat tubuh bukan bawaan sebesar 92,375.
Penyandang cacat tubuh bawaan (A1) memiliki motivasi berwirausaha tergolong
tinggi ditunjukkan dengan rerata empirik sebesar 110,550 rerata hipotetik sebesar
92,5. Penyandang cacat tubuh bukan bawaan (A2) memiliki motivasi
berwirausaha tergolong sedang ditunjukkan dengan rerata empirik sebesar 92,375
dan rerata hipotetik sebesar 92,5.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah ada perbedaan
sangat signifikan motivasi berwirausaha antara penyandang cacat tubuh bawaan
dan bukan bawaan. Cacat bawaan memiliki motivasi berwirausaha yang lebih
tinggi dibandingkan cacat bukan bawaan