Pengujian three point bending untuk kayu tunggal biasa dan kayu laminasi
dilakukan untuk mengetahui defleksi beban dan tegangan rusak dari kayu. Untuk
melakukan verifikasi pengujian, dengan model specimen tersebut diatas dilakukan
perhitungan defleksi dan tegangan menggunakan MSC/NASTRAN.
Pengujian bending dilakukan dengan beban bertingkat (incremental)
terdiri dari tiga jenis material laminasi yaitu tiga buah papan kayu tunggal biasa,
tiga buah papan kayu laminasi dua layer dan tiga buah papan kayu laminasi tiga
layer. Dengan software NASTRAN juga dibuat model dari setiap jenis benda uji
kemudian didapatkan defleksi beban dan tegangan untuk tiap variasi beban.
Hasil yang didapat dari analisa mengenai kekuatan menahan beban,
kelenturan dan sifat elastisitas adalah kayu tunggal biasa memiliki kekuatan lebih
besar yaitu sebesar 20.000 N daripada kayu laminasi yang hanya memiliki
kekuatan 14.000 N untuk laminasi dua layer dan 10.000 N untuk laminasi tiga
layer. Dari sisi kelenturan, kayu laminasi tiga layer memiliki kelenturan 6,65 %
dan kayu laminasi dua layer 1,98 % sedangkan kayu tunggal biasa hanya 1.16 %
dari panjang spesimen. Besar tegangan yang bekerja pada daerah perekatan akan
semakin besar dengan bertambahnya jumlah lapisan, untuk laminasi dua layer
sebesar 2.937,25 KN/m2 dan laminasi tiga layer 4.439,52 KN/m2