Penentuan nilai dan manfaat sinergi atas rencana strategis melalui penggabungan pada industri beton siap pakai PT. X dan PT. Y

Abstract

PT X merupakan anak salah satu perusahaan produsen semen di Indonesia (PT A) yang bergerak pada bidang beton siap pakai. PT X didirikan pada tahun 2012. PT X difokuskan untuk melayani pasar Jakarta, Jawa Barat dan Banten. PT X saat ini telah memiliki aset yang cukup besar untuk sebuah perusahaan yang baru didirikan. Dengan jumlah aset sebanyak 10 Batching plant dan 175 unit mixer truck, total nilai aset PT X adalah kurang lebih sebesar 400 milyar. Namun perkembangan bisnis PT X kurang baik disebabkan kurangnya dukungan intangible asset perusahaan. PT Y juga merupakan perusahaan beton siap pakai yang didirikan tahun 1991. PT Y merupakan anak dari anak perusahaan PT A. PT Y saat ini melayani pasar beton siap pakai pada area Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi. PT Y saat ini telah memiliki banyak kepercayaan dari pelanggan karena telah berpengalaman dalam berbagai proyek. Namun, perkembangan bisnis PT Y ini juga kurang baik diakibatkan PT Y tidak memiliki aset yang cukup dalam rangka pemenuhan permintaan. Oleh karena itu PT A sebagai induk kedua perusahaan menginisiasi rencana untuk penggabungan kedua perusahaan. Penggabungan dilakukan agar kekurangan kedua perusahaan dapat saling tertutupi. Penggabungan dilakukan juga bertujuan untuk mendapat manfaat sinergi. Atas dasar rencana penggabungan tersebut maka diperlukan adanya penilaian perusahan apakah penggabungan tersebut nantinya akan mendapatkan nilai tambah. Pengujian finansial dilakukan dengan cara pembuatan model finansial untuk memproyeksikan nilai bisnis perusahaan. Selain itu juga dilakukan identifikasi akan manfaat sinergi dan biaya dalam melakukan penggabungan. Pendekatan yang digunakan dalam melakukan proyeksi nilai bisnis ini adalah pendekatan income. Proyeksi nilai bisnis inilah yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan apakah layak atau tidak dilakukan penggabungan kedua perusahaan. Perhitungan proyeksi menghasilkan nilai total kedua perusahaan sebelum melakukan penggabungan sebesar Rp 991.795.293.513 Sedangkan hasil proyeksi perusahaan ketika sudah melakukan penggabungan menghasilkan nilai bisnis sebesar Rp 2.653.998.850.473 sehingga dapat diketahui bahwa penggabungan akan memberikan nilai tambah sebesar Rp 1,662.203.556.959. Berdasarkan pada asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, mengacu adanya nilai tambah atas penggabungan kedua industri tersebut maka keputusan penggabungan dapat dilakukan. ========================================================================================================= PT X is a subsidiary company of cement producers in Indonesia (PT A) which focuses on ready mix concrete business. PT X was founded in 2012. PT X is focused to serve the markets area of Jakarta, West Java and Banten. PT X has a enormous asset for newly established company. It has total assets of 10 Batching plant and 175 unit mixer truck, which has the total value approximately $ 400 billion. However, business development PT X is unfavorable due to lack of support for intangible assets of the company. PT Y is also a ready-mix concrete company established in 1991. PT Y is also an affiliation company of PT A. PT Y currently serve ready-mix concrete markets in Central Java, East Java, Bali, Nusa Tenggara and Sulawesi. PT Y currently has a good reputation from its customers since it has extensive experience in various projects. However, business development PT Y is also unfavorable due PT Y does not have sufficient assets in order to meet their demand. Therefore PT A as the parent company initiated a plan for the two companies to merge. The merger has aims so that both companies can has benefit and the shortfall was covered. Merger also has aims to gain benefit from the synergies between both companies. On the basis of the merger plan it is require an assessment of the companies if the merger will have added value. Financial tests are carried out by creating financial model to project the value of the company's business. It also identify the benefits and cost synergies in merging. The approach that used in projecting the value of this business is the income approach. Projection business value is the value of the subject that will be used as a reference in making decisions whether it is feasible or not. Projection calculation resulted a total value of both companies prior to the merger amounted to Rp 991.795.293.513 . While the projected company when it was merged generate a business value of Rp 2.653.998.850.473 so that it can be seen that the merger would give an added value up to Rp 1.662.203.556.959. Based on the assumptions that used in this study, it is refers to the value added of merging two industries, and the merger decision can be made

    Similar works