Pengaruh Perlakuan Permukaan dan Parameter Pengelasan Dissimilar Capacitive Discharge Welding Baja dan Kuningan terhadap Stress Corrosion Cracking

Abstract

Retak Tegangan-Korosi (Stress Corrosion Cracking-SCC) merupakan kegagalan pada logam yang disebabkan oleh tiga faktor yaitu tegangan (stress), lingkungan korosif (corrosion environment), dan retak (crack initiation) yang disebabkan kerentanan material. Fenomena kegagalan ini terjadi pada logam atau sambungan logam, kegagalan tersebut sangat berbahaya bagi industri pengguna logam misalnya pada industri penerbangan, konstruksi jembatan/gedung, kelistrikan, bahkan pada bidang kesehatan sekalipun. Spesimen yang diteliti adalah hasil sambungan las dissimilar antara baja dan kuningan yang memiliki diameter 1.6mm dengan panjang 40mm. Proses pengelasan dissimilar berlangsung menggunakan mesin CDW dengan berbagai parameter dimulai dari weld energy 80, 90, 100, 110, dan 120J. Sebelum material di las, sebelumnya dilakukan variasi surface preparation untuk mendapatkan geometri permukaan yang paling optimal. Sambungan tersebut kemudian diuji menggunakan mesin uji SCC dengan metode CLT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bentuk perlakuan permukaan yang memiliki ketahanan paling tinggi adalah α1 kemudian diikuti oleh α2 dan yang terakhir adalah α0. Nilai tegangan ambang atau tegangan aman pada masing-masing spesimen adalah: α0 sebesar 176,715 MPa, α1 sebesar 332,846 MPa, dan α2 sebesar 254,78 MPa. Diantara lima parameter pengelasan dissimilar CDW yaitu 80J, 90J, 100J, 110J dan 120J, didapatkan energi pengelasan yang paling tahan terhadap kondisi SCC adalah 120J

    Similar works