Pengaruh Penambahan Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terfermentasi Terhadap Respon Imun Non Spesifik Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Ditantang Bakteri Edwardsiella Tarda

Abstract

Ikan mas merupakan ikan air tawar bernilai ekonomis tinggi yang dibudidayakan. Dalam kegiatan pengembangan budidaya ikan mas terdapat kendala salah satunya adalah timbulnya penyakit infeksi oleh bakteri Edwardsiella tarda yang menyebabkan ikan sakit hingga mengalami kematian. Terkait hal tersebut perlu dilakukan pencegahan yang tidak memberikan dampak negatif pada ikan dan juga lingkungan yaitu dengan penggunaan imunostimulan. Peggunaan tanaman berpotensi sebagai imunostimulan yang dapat diaplikasikan sebagai upaya pencegahan ikan mas dari infeksi bakteri E. tarda. Salah satunya dengan menggunakan daun kelor yang memiliki bioaktivitas senyawa aktif seperti fenol sebagai imunostimulan dengan merangsang sistem imun pada ikan. Pemanfaatan daun kelor digunakan metode fermentasi untuk mengoptimalisasi kandungan senyawa aktif fenol pada daun kelor sehingga dapat ditambahkan pada pakan untuk melihat respon imun non spesifik ikan mas yang ditantang bakteri E. tarda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Analisa data yang digunakan dalam penelitian inti adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan 5 perlakuan dan tiga kali ulangan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perbedaan penambahan dosis daun kelor terfermentasi pada pakan komersil ikan mas (0, 1, 3, 5 %). Variabel terikatnya meliputi kelulushidupan, total leukosit, diferensial leukosit dan aktivitas fagositosis, mikronuklei serta kualitas air (pH, suhu, dan DO). Penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan yaitu tahap I dan tahap II. Pada penelitian tahap I dilakukan fermentasi daun kelor (lama waktu 3, 6, 9 hari) dengan parameter uji fisik fermentasi, kadar total fenol, analisis FTIR dan uji LD50 E. tarda. Pada tahap II dilakukan penambahan dosis daun kelor terfermentasi (0, 1, 3, 5%) pada pakan ikan mas dan dilakukan masa pemeliharaan hewan uji 30 hari. Proses uji tantang bakteri E. tarda dilakukan pada hari ke 30. Pengamatan parameter respon imun non spesifik (total leukosit, diferensial leukosit, mikronuklei dan aktivitas fagositosis) ikan mas dilakukan pada perlakuan sebelum uji tantang pada harike 30 dan 3 hari setelah dilakukan uji tantang. Fermentasi daun kelor (M. oleifera) menggunakan R. oligosporus dengan lama waktu yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar total fenol. Perlakuan terbaik yaitu terdapat pada fermentasi dengan lama waktu 6 hari yang menghasilkan kadar total fenol sebesar 4.73%, kadar protein sebesar 29.69%, serat kasar sebesar 10.37% serta uji fisik fermentasi dengan skoring 4 yang berarti sangat baik. LD50 E. tarda pada kepadatan 108sel/ml Sedangkan pada penambahan dosis daun kelor (M. oleifera) terfermentasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap respon imun non spesifik ikan mas yang ditantang bakteri E. tarda. Dosis penambahan daun kelor terfementasi dalam pakan terbaik yaitu terdapat pada perlakuan 3% yang menghasilkan total leukosit sebelum dan setelah uji tantangsebesar 13.69 ×104sel/ml dan 14.71 ×104sel/ml, neutrofil sebelum dan setelah uji tantang sebesar 1.99% dan 2.45%, monosit sebelum dan setelah uji tantang sebesar 24.50% dan 21.86%, limfosit sebelum dan setelah uji tantang sebesar 73.51% dan 75.69%, aktivitas fagositosis sebelum dan setelah uji tantang sebesar 25.10% dan 27.46%, mikronuklei sel limfosi tsebesar 1.35%. Perlu adanya penelitian lebih lanjut pada penambahan daun kelor (M. oleifera) terfermentasi terhadap respon imun spesifik agar memperoleh hasil yang lebih mendalam mengenai pengaruh penambahan daun kelor (M. oleifera) terfermentasi pada sistem imun ikan

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions