Singkong merupakan komoditas yang tergolong unggul di
Kabupaten Pamekasan. Pemanfaatan singkong dapat berupa
pengolahan Kerupuk Singkong. Salah satu UKM di Kabupaten
Pamekasan yang memproduksi kerupuk singkong adalah UKM
Kerupuk Singkong Ibu Suliah. UKM tersebut masih kurang
dikenal oleh masyarakat. Hal itu disebabkan karena kurangnya
pengembangan dalam segi pemasaran, inovasi dan dukungan
pemerintah. Tujuan dari penelitian adalah untuk merumuskan
strategi pengembangan dan menentukan strategi prioritas.
Perumusan strategi dilakukan dengan menggunakan metode
AHP (Analytical Hierarchy Process). Kemudian dalam
pengembangan kerupuk singkong perlu peran pelaku usaha
sebagai aktor pengembangan inovasi. Oleh karena itu, dalam
menentukan lembaga yang berperan kunci dalam mendukung
pengembangan kerupuk singkong digunakan metode Interpretive
Structural Modeling (ISM). Kedua metode ini menggunakan
penilaian pakar dalam bentuk kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi faktor
prioritas dalam pengembangan usaha agroindustri kerupuk
singkong dengan metode AHP adalah pemasaran (0,56) dimana
tujuan yang diperoleh untuk memperluas pasar (0,3403).
Kemudian prioritas alternatif strategi yang paling berpengaruh
adalah dengan menyediakan modal (0,2328) dan meningkatkan
pangsa pasar (0,2283). Pengaplikasian pemasaran dapat
dilakukan ketika proses produksi sudah diterapkan dengan baik
dan menghasilkan produk yang bagus. Oleh karena itu alternatif
strategi pertama yang didapatkan yaitu dengan menyediakan
modal untuk mengatasi kekurangan-kekurangan di UKM.
Sementara pengembangan kelembagaan menggunakan metode
vi
ISM menunjukkan bahwa elemen lembaga yang berperan kunci
untuk mengembangkan usaha agroindustri kerupuk singkong
adalah kelompok tani singkong, pengusaha kerupuk singkong
dan konsumen yang berada pada sektor Linkage yang
mempunyai daya dorong tinggi