State of Health baterai adalah suatu ukuran kemampuan sebuah baterai untuk menyimpan dan
menyalurkan energi listrik. Nilai Estimasi State of Health pada sebuah baterai adalah suatu parameter
penting dalam pemakaian baterai karena layak atau tidaknya baterai untuk tetap digunakan mengacu
pada nilai estimasi tersebut. Berhubungan dengan semakin majunya perkembangan baterai Lead Acid
hingga bertambahnya penggunaan baterai Valve-Regulated Lead Acid (VRLA) dalam sistem
kelistrikan, maka pada penelitian ini akan dibahas keterkaitan antara State of Health baterai dengan
rentang waktu pengisian, rancang bangun sebuah alat yang mampu menghitung nilai State of Health
sebuah baterai VRLA dan menyimpan parameter tegangan, arus dan waktu selama proses pengisian.
Data tersebut diolah di personal computer serta diidentifikasi keterkaitan antara rentang waktu
pengisian dengan nilai State of Health suatu baterai.
Metode yang dijadikan referensi nilai State of Health adalah metode perbandingan antara
kapasitas akhir pengisian dan kapasitas nominal baterai tersebut. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan alat ini mampu membaca arus perubahan hingga 5 A dengan error pembacaan 2,828%
serta sensor tegangan yang mampu membaca tegangan hingga 25 V dengan error pembacaan sebesar
0,257%. Hasil identifikasi menunjukkan metode perbandingan waktu pengisian baterai bekas
terhadap baterai baru memiliki rentang error mulai dari 1,593% hingga 39,941% dengan persamaan
trendline y = -0,5874x + 48,167 ( x = SOH).
Batas error maksimal State of Health Baterai yang dapat diterima harus memiliki nilai dibawah
6% seperti yang ditunjukkan oleh Baterai Bekas 1 dan 2. Sedangkan untuk Baterai Bekas 3 dan 4
memiliki error melebihi 6% karena baterai yang memiliki nilai State of Health jauh di bawah 80%
sudah dinyatakan sebagai baterai tidak layak pakai