Pengaruh Komposisi Media Serbuk Kayu Sengon Dengan Tepung Jagung Dan Tepung Sorgum Pada Pertumbuhan Dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)
- Publication date
- Publisher
Abstract
Jamur yang banyak dibudidayakan di Indonesia ialah jamur tiram. Jamur
tiram dibudidayakan karena biaya produksi yang murah, tidak mengenal musim
dalam membudidayakannya, makanan berprotein tinggi sehingga menjadikan
komoditas ini diminati konsumen dan jamur ini dapat tumbuh di berbagai jenis
media tanam Selama ini, serbuk kayu sengon sering dijadikan media tanam
karena mudah diperoleh, memiliki sifat mudah lapuk dan mengandung selulosa
49,08%, lignin 26,80%, pentosa 15,60%, abu 0,60% dan silika 0,20%. Namun,
kandungan nutrisi serbuk kayu sengon tidak lengkap karena protein, lemak dan
unsur mineral yang minim. Sehingga perlu ditambahkan media lain untuk
melengkapi nutrisi yang tidak ada di serbuk kayu sengon. Sehingga solusi yang
diterapkan ialah dengan menambahkan bahan pelengkap lain seperti tepung
sorgum dan tepung jagung. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui
pengaruh perbedaan komposisi media tanam pada pertumbuhan dan hasil jamur
tiram dan mengetahui kombinasi media yang tepat bagi pertumbuhan dan hasil
jamur tiram putih yang optimal. Hipotesis penelitian ini ialah persentase tepung
jagung dan tepung sorgum yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan dan
hasil jamur tiram.
Penelitian dilaksanakan di CV. Damar Ayu yang berlokasi di Desa
Kebonagung, Kecamatan Pakishaji, Kabupaten Malang, mulai bulan Februari
hingga Juni 2018. Alat yang digunakan dalam penelitian ialah termohigrometer,
timbangan digital, cincin paralon berbentuk lingkaran, kertas koran, karet gelang,
sekop, ayakan, bunsen, drum sterilisasi, keranjang, masker, sarung tangan,
spatula, alkohol 70%, spiritus, plastik propilen penggaris, mesin press baglog
sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah bibit jamur tiram
putih (Pleurotus ostreatus) F2, serbuk gergaji kayu sengon, tepung sorgum,
tepung jagung, bekatul, CaCO3, dan air. Rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 12 perlakuan yang
diulang sebanyak 3 kali. Setiap perlakuan terdapat 6 baglog dengan 3 baglog
sebagai sampel pengamatan. Parameter pengamatan meliputi parameter
pertumbuhan dan parameter hasil. Parameter pertumbuhan terdiri dari waktu total
kolonisasi, panjang miselium, kecepatan miselium rata-rata dan waktu saat
muncul badan buah pertama. Parameter hasil meliputi waktu panen pertama,
jumlah badan buah per baglog, total bobot segar buah per baglog, biological
efficiency ratio, diameter badan buah rata-rata dan panjang tangkai rata-rata. Data
pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) 5% dan jika
terdapat beda nyata antar perlakuan akan dilakukan uji lanjut menggunakan uji
BNJ (Beda Nyata Jujur) dengan 5%.
Pengaruh perlakuan perbedaan komposisi media tanam bagi pertumbuhan
dan hasil jamur tiram menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada beberapa
parameter pengamatan kecuali panjang tangkai rata-rata dan diameter rata-rata.
Perlakuan 70% Serbuk kayu sengon + 25% tepung sorgum + 5% Bekatulmenghasilkan total produksi tertinggi dari semua perlakuan ialah 0.650 g/baglog
dengan persentase efisiensi biologis 73,44% dengan jumlah badan buah 45,00.
Total produksi terendah dicapai oleh perlakuan 90% serbuk kayu sengon + 5%
tepung jagung + 5% bekatul ialah 0,465 g dengan persentase efisiensi biologis
38,42% dan jumlah badan buah sebanyak 51,00. Berdasarkan hasil, tinggi
rendahnya jumlah badan buah tidak selalu berhubungan dengan tinggi rendahnya
total produksi