Perilaku Muzakki dalam Membayar Zakat Mal (Studi Fenomenologi Pengalaman Muzakki di Kota Kendari)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengungkap dan memaknai keyakinan muzakki terhadap kewajiban zakat mal, 2) mengetahui dan memaknai perilaku muzakki dalam menunaikan zakat mal, dan 3) memaknai fenomena yang dirasakan oleh muzakki sebagai balasan atau dampak ketaatan membayar zakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode analisis fenomenologi Schultz. Dengan pendekatan ini maka fenomena diberi ruang seluas-luasnya untuk menceritakan dirinya sendiri, melalui pisau analisis `because of motives` dan `order to motives`. Temuan Penelitian ini antara lain: (1) Nilai-nilai yang ingin diwujudkan (keyakinan) dari ketaatan membayar zakat mal oleh muzakki meliputi empat bentuk, yang utama adalah nilai ketaatan terhadap perintah Allah (nilai transenden-spiritual), nilai saling berbagi dan membantu orang lain (nilai sosial-humanistis), nilai keberkahan dan tambahan harta (nilai ekonomi-material), dan nilai kepuasan dan ketenangan jiwa atas kepemilikan harta (nilai moral-psikologis); (2) Fenomena perilaku muzakki dalam mengalokasikan pendapatan untuk konsumsi menunjukkan hal-hal sebagai berikut: (a)Tujuan konsumen muzakki dalam alokasi pendapatan bukanlah maksimisasi utility tetapi adalah optimalisasi mashlahah ; (b) Kepuasan (keseimbangan) konsumen muzakki tidak semata-mata ditentukan oleh jumlah barang dan jasa yang dikonsumsi (utility), tetapi juga sangat ditentukan oleh seberapa besar kemanfaatan (mashlahah) yang diberikan untuk membantu sesama melalui zakat dan infaq; dan (c) Pengeluaran untuk zakat (jumlah zakat) tidak mengenal penurunan, sehingga tidak mungkin zakat dikurangi untuk meningkatkan konsumsi barang atau jasa (tidak ada Marginal Rate Substitution, MRS, barang atau jasa terhadap zakat); dan (3) Ketaatan menunaikan kewajiban zakat secara istiqomah yang dilakukan oleh informan mengantarkan pemaknaan yang berbeda-beda terhadap bentuk balasan zakat, yakni: (a) balasan zakat dirasakan dalam bentuk kesuksesan dan kelanggengan usaha, rezeki yang tidak pernah putus, dan atau tambahan pendapatan yang selalu dinikmati; (b) balasan zakat dirasakan dalam bentuk anugerah kesehatan diri dan keluarga yang selalu diperoleh; (c) balasan zakat dirasakan dalam bentuk anak-anak yang patuh, pintar, dan berhasil dalam pendidikan; dan (d) para informan merasakan bahwa balasan atas ketaatan membayar zakat adalah dalam bentuk keamanan. Berdasarkan fenomena dan pemaknaannya, maka dikemukakan proposisi mayor sebagai berikut: I. nilai-nilai yang ingin diwujudkan oleh muzakki dalam membayar zakat mal adalah nilai spiritual, nilai ekonomi, nilai humanistis, dan nilai moral/psikologis; II. memperluas kemanfaatan (mashlahah) zakat adalah tujuan utama dari perilaku muzakki, dan ditentukan oleh keberadaan lembaga pengelola yang dipercaya; III. zakat yang ditunaikan secara konsisten adalah strategi alternatif untuk mengembangkan harta, memelihara kesehatan, menjaga keamanan, dan mewujudkan keturunan yang cerdas

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions