Uji Potensi beberapa Ekstrak Tanaman sebagai Pestisida Nabati untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa (Gloeosporium piperatum Ell. et Ev.) pada Cabai Merah Besar (Capsicum annum L.)

Abstract

Penyakit antraknosa yang disebabkan oleh G. piperatum pada buah cabai merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang di pertanaman dan di penyimpanan. Pada penelitian ini telah dievaluasi potensi beberapa ekstrak tanaman yaitu getah pepaya, getah alamanda, getah euphorbia, ekstrak akar tuba, dan ekstrak kayu manis untuk mengendalikan penyakit antraknosa, sehingga diharapkan dapat menjadi alternatif penggunaan fungisida kimia. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Agustus 2011 di Laboratorium Mikologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Ekstrak tanaman yang diuji pada penelitian ini yaitu getah pepaya, getah alamanda, getah euphorbia, ekstrak akar tuba, dan ekstrak kayu manis. Penelitian terdiri dari iosolasi G. piperatum, penyediaan ekstrak tanaman, pengujian ektrak tanaman secara in vitro dengan metode peracunan makanan (Food Poison Technique) dan pengujian ekstrak tanaman secara in vivo dengan metode perendaman (Dipped Method). Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan uji jarak berganda Duncan untuk melihat perbedaan tiap perlakuan pada taraf kesalahan 5%. Hasil pengamatan menunjukkan aplikasi beberapa ekstrak tanaman mampu menekan penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur G. piperatum pada buah cabai secara signifikan. Aplikasi ekstrak akar tuba konsentrasi 1% merupakan perlakuan terbaik pada uji in vitro dengan daya hambat tertinggi sebesar 83,66%. Sedangkan pada uji in vivo aplikasi ekstrak akar tuba konsentrasi 4% merupakan perlakuan terbaik dalam menekan munculnya bercak penyakit antraknosa pada buah cabai yaitu 3,97. Sehingga berdasarkan hal tersebut ekstrak akar tuba dapat dijadikan sebagai alternatif pengendalian penyakit antraknosa

    Similar works