The Sub-regional Cooperation’s Role in Assisting the Implementation of ASEAN Economic Community Blueprint to Develop the Small Medium Enterprise (Case Study on Indonesia, Malaysia, Thailand- Growth Tr

Abstract

Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) adalah program yang disampaikan oleh ASEAN yang bertujuan untuk meningkatkan lingkungan ekonomi melalui mempromosikan perdagangan bebas di Asia Tenggara. Dalam mekanisme perdagangan bebas, ada beberapa elemen akan mengambil manfaat lebih. Namun di samping ini, ada juga beberapa elemen yang harus dirugikan, salah satunya adalah perusahaan menengah kecil (UKM). Sebagai perusahaan terpadat di Asia Tenggara, UKM mewakili bisnis mayoritas masyarakat ASEAN. Dalam mekanisme perdagangan bebas, salah satu kekhawatiran SME adalah suguhan dari perusahaan multi-nasional yang dapat menjual produk mereka dengan harga lebih rendah karena menurunkan penghalang tarif. Memang, dalam cetak biru AEC ada beberapa program yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengembangan UKM itu sendiri. Salah satu program menarik dalam pengembangan UKM adalah upayanya untuk melibatkan kerja sama sub-regional untuk membantu pengembangan UKM. Namun, masih belum ada deskripsi detail tentang tindakan tertentu yang menyampaikan kerja sama sub-regional. Oleh karena itu dengan alasan ini, penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap peran kerja sama sub-regional dalam membantu pengembangan UKM yang disampaikan oleh ASEAN. Penelitian ini menggunakan model kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis serta ditulis oleh John W. Creswell. Selanjutnya, untuk menggambarkan fokus penelitian, teori Donald Van Meter dan Carl Van Horn tentang implementasi kebijakan akan diterapkan. Penting untuk mengukur implementasi kebijakan dengan melihat enam elemen yang disediakan oleh Van Meter dan Van Horn terdiri dari, standar dan obyektif, sumber daya pendukung, komunikasi organisasi, disposisi di antara pelaksana kebijakan, karakteristik lembaga pelaksana, dan respons dari lingkungan. Hasilnya telah menunjukkan bahwa ada hubungan yang unik antara tujuan kerja sama ASEAN dan sub-regional dan standar terutama di Indonesia Malaysia Thailand-Growth Segitiga (IMT-GT) sebagai kerja sama sub-regional tertua di ASEAN. Selain itu, sumber daya pendukung terdiri dari sumber daya manusia, dana, waktu dan geografis yang saling mendukung. Kemudian, komunikasi organisasi terjadi pada dua cara yang top-down sebagai tugas koordinasi dan bottom up sebagai tugas pelaporan. Selanjutnya, karakteristik organisasi mencakup peran dan cadangan terkait dengan tanggung jawab dan otoritas, dan temuan terakhir telah menunjukkan bahwa di samping implementasi kebijakan itu sendiri, partisipasi juga mengambil peran penting untuk mendukungnya

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions