Perairan Banggai, Sulawesi Tengah merupakan perairan yang sangat penting karena kondisi oseanografinya yang dipengaruhi daratan dan Laut Banda sehingga kaya akan sumberdaya laut. Hal ini karena perairan tersebut kondisinya subur dan merupakan konsentrasi berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya dalam jumlah kelimpahan besar. Pergerakan massa air yang ada di Perairan Banggai memberikan kondisi yang khas setiap bulannya. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan untuk memberikan informasi mengenai kondisi oseanografi dan transpor massa air yang terjadi di Perairan Banggai, sehingga dapat menunjang upaya perencanaan dan pemanfaatan potensi perairan secara optimal dan berkelanjutan. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2011 yang terdiri dari 4 stasiun. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Ekspedisi Banggai yang bekerja di bawah koordinasi Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (P2O-LIPI) Jakarta dengan menggunakan CTD yang terpasang di Kapal Riset Baruna Jaya VII. Kegiatan pengolahan data dilakukan di Laboratorium Oseanografi Fisika P2O-LIPI pada bulan April sampai Juni 2017. Data yang digunakan adalah data suhu, salinitas, densitas, kedalaman, kecepatan arus, dan arah arus. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Ocean Data View (ODV), surfer dan microsoft excel untuk memperoleh hasil berupa sebaran menegak dan melintang (suhu, salinitas dan densitas), diagram T-S, kedalaman dinamik, arus geostropik, sebaran arus pada kedalaman standar dan volume transpor massa air. Perairan Banggai Sulawesi Tengah memiliki pola sebaran suhu, salinitas, dan densitas yang berbeda antara bagian utara perairan (Stasiun 4), bagian tengah (Stasiun 2 dan 3) dan bagian selatan perairan (Stasiun 1). Pada permukaan perairan (0-50 m), bagian selatan perairan memiliki salinitas dan densitas yang lebih rendah suhu yang tinggi sedangkan massa air di bagian utara perairan dicirikan oleh suhu yang rendah serta salinitas dan densitas yang tinggi. Karakteristik massa air di bagian tengah perairan (Stasiun 2) mencirikan terjadinya pengangkatan massa air dalam (upwelling) yang kemungkinan disebabkan oleh morfologi dasar perairan. Lapisan termoklin rata-rata dijumpai pada kedalaman 70 m. Pada daerah pengamatan ditemukan empat jenis massa air, yaitu massa air campuran Laut Banda dan Laut Seram (BSW), massa air Laut Banda (BW), massa air SPSLTW dan SPIW. Arus Geostropik di Perairan Banggai Sulawesi Tengah bergerak menuju arah timur dan barat. Arah arus Geostropik di lapisan permukaan didominasi menuju arah timur. Transpor total massa air yang melalui stasiun pengamatan pada bulan Juni-Juli 2011 sebesar 3,734 Sv dengan total transpor massa air yang bergerak ke barat sebesar 41 % dan bergerak ke timur sebesar 59 %