Pengaruh Panjang Pondasi Dan Jarak Antar Lapis Geogrid
Terhadap Daya Dukung Tanah Pasir Pada Pondasi Persegi
Dengan Kedalaman Pondasi (DF/B) = 0,6 Dan Jarak Lapis Teratas
Geogrid (U/B) = 0,3
Pondasi dangkal merupakan jenis pondasi yang sering digunakan untuk bangunan
rumah tinggal karena memiliki biaya konstruksi yang ekonomis jika dibandingkan
dengan jenis pondasi lain. Pondasi dangkal hanya bisa digunakan pada kondisi tanah yang
baik dengan yang mampu menerima tegangan yang diterima oleh pondasi. Dengan
meningkatnya jumlah penduduk sementara lahan pembangunan dengan kondisi tanah
yang layak semakin sempit, maka perlu adanya alternatif untuk bisa mendirikan bangunan
di atas tanah yang memiliki kondisi yang kurang baik.
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian pada pemodelan fisik tanah pasir tanpa
perkuatan dan dengan perkuatan geogrid untuk pondasi dangkal berbentuk persegi.
Variasi yang diterapkan pada pengujian sampel berupa panjang pondasi dan jarak antar
lapis perkuatan geogrid. Fokus pokok dari penelitian ini adalah membandingkan daya
dukung tanah pasir tanpa perkuatan dengan daya dukung tanah pasir yang diberi
perkuatan dan memukan kondisi variabel optimum agar didapat daya dukung yang
maksimum. Penelitian dilakukan dengan pemodelan tanah pasir bergradasi buruk dengan
RC 85%.
Permulaan dalam pembuatan model adalah dengan membuat tujuh lapisan tanah
pasir sesuai dengan kepadatan yang direncanakan dengan tinggi tiap lapisnya 10 cm dan
berat tanah yang dimasukkan sesuai dengan kontrol volume tanah. Setelah semua lapisan
dipadatkan untuk kemudian diletakkan pondasi pada kedalaman yang sudah ditentukan.
Pembebanan diberikan menggunakan dongkrak hidrolik. Pembacaan beban dan
penurunan pondasi dibaca melalui load cell dan LVDT tiap kenaikan beban 20 kg sampai
model mengalami keruntuhan. Metode tersebut diterapkan untuk semua model dengan
variasi panjang pondasi (12x12 cm , 12x18 cm dan 12x24 cm) dan jarak antar lapis
perkuatan geogrid (0,2B , 0,25B dan 0,3B) , menggunakan kedalaman pondasi 0,6B ,
dengan jumlah perkuatan geogrid (n) sebanyak 3 lapis dan jarak vertikal lapis pertama
geogrid dari dasar pondasi sebesar 0,3B.
Hasil penelitian memperlihatan bahwa penerapan perkuatan geogrid memberikan
peningkatan daya dukung yang cukup signifikan. Nilai daya dukung maksimum terjadi
pada kondisi panjang pondasi (L) sebesar 1B (12x12 cm) dan jarak antar lapis geogrid
(h) sebesar 0,2B (2,4 cm). Nilai daya dukung didapatkan semakin menurun dengan
meningkatnya nilai L (dari 1B ke 2B) dan h (dari 0,2B ke 0,3B). Hasil analisis BCR juga
menunjukkan nilai peningkatan daya dukung yang maksimum jika dibandingkan dengan
nilai daya dukung tanpa perkuatan terjadi pada kondisi L = 1B dan h = 0,2B. Sehingga
dalam penelitian ini nilai panjang pondasi 1B dan jarak antar lapis geogrid 0,2 B
merupakan kondisi optimum dalam penerapan perkuatan geogrid