Relevansi Anarki Epistemologis Paul Fayerabend Bagi Studi Agama

Abstract

The development of science is a complex process of individual creativity. Because of that science should not be described or regulated by any form of regulation or legal system. To resist attempts to curb the science in  formal and rigid forms, Paul Feyerabend offers two things, namely that replicates the principles and the principle of anything goes. The principle of the development means, we do not work in a system of thought life forms and the single institutional framework. Instead, we should put pluralism as a theory and methodology, systems of thought and forms of life within the institutional framework. And the principle of freedom anything goes (anything goes), means freeing all forms of a trip is, without much bound by a system. Feyerabend thought it quite well practiced in religious studies because they could create an understanding that is not stuck to the approach dogmatic and ideological. The plurality of approaches when assessing religions is richness to create a wide variety of religious studies approaches.Perkembangan ilmu pengetahuan merupakan proses kreativitas individual yang kompleks. Karena itu ilmu pengetahuan tidak boleh diterangkan atau pun diatur oleh segala macam bentuk  peraturan maupun  sistem hukum yang berlaku. Untuk melawan upaya mengkooptasikan ilmu pengetahuan dalam bentuk-bentuk baku yang formal dan rigid, Paul Fayerabend menawarkan dua hal, yaitu prinsip pengembangbiakkan dan prinsip apa saja boleh. Prinsip pengembangan maksudnya, kita tidak bekerja dalam suatu sistem pemikiran bentuk-bentuk kehidupan dan kerangka institusional yang tunggal. Tetapi sebaliknya, kita seharusnya menempatkan pluralisme sebuah teori dan metodologi, sistem-sistem pemikiran dan bentuk-bentuk kehidupan dalam kerangka institusional. Dan Prinsip kebebasan apa saja boleh (anything goes), maksudnya membebaskan segala bentuk sebuah perjalanan apa adanya, dengan tanpa banyak terikat oleh sebuah sistem. Pemikiran Fayerabend ini cukup baik dipraktikkan dalam studi agama karena dapat melahirkan pemahaman yang tidak  terjebak pada pendekatan  yang bersifat dogmatis dan ideologis. Pluralitas dalam berbagai pendekatan ketika mengkaji agama merupakan kekayaan tersendiri untuk menciptakan berbagai macam pendekatan studi agama

    Similar works