PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PRAKTIK TARI DI SMA MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Abstract

ABSTRAK Lisdawati 2019, Problematika Pembelajaran Praktik Tari Di SMA Muhammadiyah Makassar. Skripsi jurusan Seni Pertunjukan Prodi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar. Pembimbing I Dr. Sumiani HL, M.Hum. dan Pembimbing II Khaeruddin, S.Pd., M.Sn. Penelitian ini berupaya membahas masalah (1) Apa saja problematika dalam proses belajar mengajar praktik tari pada pembelajaran seni budaya di kelas XI di SMA Muhammadiyah Makassar dan (2) Bagaimana cara mengatasi problematika dalam proses belajar mengajar praktik tari pada pembelajaran Seni Budaya kelas XI di SMA Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif interpretatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problematika pembelajaran praktik tari di SMA Muhammadiyah Makassar meliputi: (1) Sarana yang ada di sekolah tersebut ternyata belum semuanya memadai, contohnya ruang untuk praktek seni tari dan pengeras suara yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran seni budaya, masih ada beberapa siswa yang tidak melakukan praktik tari, dalam proses belajar mengajar seni tari guru kurang tegas dalam menyikapi sikap siswa yang tidak memperhatikannya dalam menjelaskan materi, dan tidak menguasai kelas, tidak adanya kelas eksrakurikuler sehingga siswa yang memiliki minat dan bakat dalam seni tari tidak dapat mengembangkannya, dan proses pembelajaran seni budaya tidak sesuai dengan RPP yang ada, (2) Berdasarkan hasil wawancara dengan guru seni budaya dan kepala sekolah, untuk mengatasi problematika pembelajaran diatas dapat diatasi dengan cara seperti, siswa 2 dapat melalukan pembelajaran praktik tari di luar kelas yaitu dihalaman sekolah dan untuk alat pengeras suara pihak sekolah agar dapat menyediakan yang dapat dipergunakan guru dalam proses pembelajaran, pihak sekolah akan menjadikan ekstrakurikuler sebagai bagian dari pelajaran yang wajib diikuti seluruh siswa, namun kegiatan tersebut bukan merupakan mata pelajaran melainkan kegiatan non-pelajaran formal, oleh karena itu guru dapat membentuk sanggar tari sekolah, dalam proses pembelajaran seorang guru harus dapat mengajar, mendidik, memahami setiap karakter siswa, guru harus bertanggung jawab atas proses kegiatan belajar mengajar dan harus dapat menguasai kelas, guru dapat membuat sanggar seni di sekolah, dan sebelum melaksanakan pembelajaran guru terlebih dahuru harus membuat RPP yang sesuai dengan pelaksanaan proses pembelajaran yang akan dilakukannya karena RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan oleh guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran. Kata Kunci: Problematika, Pembelajaran Praktik Tari dan Cara Mengatas

    Similar works