Abstrak
Penelitian ini membicarakan mengenai perlawanan yang dilakukan oleh kesatuan TRIPS
dalam menghadapi pasukan Belanda di Barru pada tahun 1946-1948 yamg menyajikan latar belakang
diadakannya Konferensi Paccekke Tahun 1947, pelaksanaan Konferensi Paccekke tahun 1947, hasil
dari Konferensi Paccekke tahun 1947, sampai dengan dampak yang ditimbulkan pasca Konferensi
Paccekke tahun 1947.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah, melalui tahapan-tahapan kerja yang meliputi
heuristik atau tekhnik pengumpulan data, kritik yang bertujuan untuk menentukan atau menilai
sumber, interpretasi atau menentukan kedudukan fakta sejarah secara proporsional, dan historiografi
yang merupakan pengungkapan kisah sejarah dalam bentuk tertulis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang diadakannya Konferensi Paccekke adalah
untuk mempersiapkan pembentukan Tentara RI Sulawesi Selatan, melatih kader-kader tentara, dan
mengadakan operasi-operasi militer ke Sulawesi Selatan dan situasi politik dan jalannya perlawanan di
Sulawesi Selatan. Dalam hal ini perlawanan yang dibangun oleh rakyat Sulawesi dalam menghadapi
Belanda yang berusaha untuk kembali berkuasa di Indonesia menghadapi banyak tantangan. Pada
awalnya Konferensi Paccekke akan dilaksanakan di daerah Salessoe. Hasil dari konferensi tersebut
adalah dibentuklah Tentara Republik Indonesia (TRI) Divisi Hasanuddin, dimana pada hakikatnya
konferensi ini bertujuan untuk mengorganisir kesatuan gerakan militer dalam satu komando yang
ditandai dengan perlawanan bersenjata terhadap Belanda semakin meningkat. Aksi-aksi sabotase
penghadangan dan penyerangan terhadap tentara Belanda. Dampak yang ditimbulkan pasca
Konferensi Paccekke tahun 1947 adalah seluruh Sulawesi Selatan secara umum, Barru secara khusus
berada dalam kekuasaan Belanda dan daerah Sulawesi Selatan belum seluruhnya kondusif.
Akhir penelitian ditarik kesimpulan bahwa dalam kurun waktu tahun 1947 sampai 1948
perlawanan yang dilakukan pasukan TRIPS terhadap Belanda terus dilakukan. Korban yang
berjatuhan pun tidak sedikit baik itu dari pasukan TRIPS maupun dari pasukan KNIL. Walaupun pada
akhirnya kekalahan dialami oleh pasukan TRIPS dikarenakan faktor persenjataan yang kurang lengkap
dan suplai makanan yang kurang memadai.
Kata kunci: Konferensi Paccekke di Barru