ANALISIS KINERJA BENDUNG BERDASARKAN KRITERIA PENILAIAN FUNGSI DAN STRUKTUR BANGUNAN MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTIC HIERARCHY PROCESS) (STUDI KASUS BENDUNG SAMIRAN DI KABUPATEN PAMEKASAN)
Fairus Zabadi. “Analisis Kinerja Bendung Berdasarkan Kriteria Penilaian
Fungsi dan Struktur Bangunan Menggunakan Metode AHP (Analityc Hierarchy
Process) (Studi Kasus Bendung Samiran di Kabupaten Pamekasan)”. Tesis.
Manajemen Kontruksi. Teknik Sipil. Fakultas Teknik, Institut Teknologi
Nasional Malang. 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menentukan kriteria penilaian fungsi
dan kondisi bendung terhadap aspek struktur bangunannya, (2) memperoleh bobot
komponen bendung yang dapat digunakan sebagai indikator kinerja bendung
berdasarkan kondisi dan keberfungsian bangunannya, (3) menganalisis kinerja
bendung pada Bendung Samiran di Kabupaten Pamekasan berdasarkan kondisi
dan keberfungsian bangunannya. Studi ini mengambil lokasi di Bendung Samiran
yang terletak di Desa Samiran, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan,
Provinsi Jawa Timur. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan
langsung di lapangan yang kemudian data diolah. Dari hasil pengolahan data
tersebut, kondisi dan keberfungsian Bendung Samiran dianalisa. Analisa data
menggunakan metode AHP (Analytic Hierarchy Process). Hasil analisa data yang
dilakukan dari data survei bendung menghasilkan kinerja bendung berdasarkan
kondisi kerusakan komponennya yang berupa bobot debit sebesar 18.89%, bobot
sedimen sebesar 1.25%, bobot mercu sebesar 0.19%, bobot bangunan
pengambilan sebesar 2.56%, bobot bangunan penguras sebesar 4.26%, bobot
bangunan pembilas sebesar 1.88%, dan bobot kantong lumpur sebesar 4.15%.
Sedangkan untuk hasil analisa kinerja bendung berdasarkan fungsi komponen
yaitu berupa bobot debit sebesar 32.92%, bobot sedimen sebesar 3%, bobot mercu
sebesar 2.39%, bobot bangunan pengambilan sebesar 14.29%, bobot bangunan
penguras sebesar 21.14%, bobot bangunan pembilas sebesar 21.14%, dan bobot
kantong lumpur sebesar 9.86%. Kondisi komponen kinerja Bendung Samiran
mengalami kerusakan komponen pada bendung sebesar 33.18% dan kondisi
bendung mengalami RUSAK SEDANG. Fungsi kinerja komponen pada
Bendung Samiran sebesar 93.31% dan keberfungsian bendung dalam kondisi
BAIK.
Kata kunci: Kinerja Bendung, Analityc Hierarchy Process, Bendung Samira