Tulisan ini membahas tentang asal-usul perayaan Tabuik dan Tabot di Sumatera yang mendapat pengaruh dari ritual keagamaan kaum Syi’ah di Persia (Iran). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana akulturasi yang terjadi antara pengaruh budaya jazirah Arab (Timur Tengah) tersebut dengan budaya lokal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pera- yaan Tabuik dan Tabot dilaksanakan sebagai ritual mengenang kematian Husain di kalang- an penganut Islam Syi’ah yang menjadi ritual utama keagamaan yang bersifat teologis, dan penyebarannya ke pantai Barat Sumatra (Pariaman dan Bengkulu) mengalami  Perubahan nilai dari teologis menjadi bentuk ritual budaya, bahkan dalam beberapa kesempatan ha- nya menjadi pertunjukan budaya saja.