Ilmu penyembuhan luka telah diketahui sejak abad lalu,
dan sejak 2 dekade terakhir berkembang pesat sampai tingkat
molekular. Terobosan terbaru dalam penyembuhan
diketahuinya dengan
jelas
luka ialah
mekanisme biologi perbaikan
jaringan dan kegunaan klinis sitokin yang sangat berperan
dalam proses awal penyembuhan
luka.
Luka didefinisikan sebagai suatu kerusakan integritas
dari kulit atau terputusnya kontinuitas suatu jaringan.
Sementera luka diklasifikasikan atas luka akut yaitu luka
trauma yang segera mendapat penanganan dan biasanya dapat
sembuh dengan baik bila tidak terjadi komplikasi. Kriteria
luka akut adalatr luka baru, mendadak dan penyembuhan
sesuai dengan wakhr yang diperkirakan, contohnya luka
sayat, luka bakar, luka tusuk, crush injury. Luka operasi dapat
dianggap sebagai luka akut yang dibuat oleh ahli bedah,
contohnya luka
jahit,
skin grafting. Kriteria Luka kronik
adalah luka yang berlangsung lama atau sering rekuren
dimana terjadi gangguan pada proses penyembuhan yang
biasanya disebabkan oleh masalah multifaktor dari penderita.
Pada luka kronik, luka gagal sembuh pada waktu yang
diperkirakan, tidak berespon baik terhadap terapi dan punya
tendensi untuk timbul kembali. contohnya ulkus decubitus,
ulkus diabetikum, ulkus varicosum dan
Tahapan penyembuhan
juga
luka bakar.
luka secara garis besar dapat
dibagi menjadi 3 fase, yaitu (l) fase inflamasi akut, terjadi
hemostasis
dan infrltrasi sel-sel inflamasi (2) fase
proliferative, yang ditandai dengan proliferasi dari fibroblas,
granulasi,
kontraksi dan cpitelisasi, yang terakhir (3) fase
remodeling atau maturasi skar.
Hasil akhir dari penyembuhan
jaringan
parut, kecuali pada
luka adalah terbentuknya
tulang. Adanya hambatan pada
proses inflamasi dapat menyebabkan
yang berakibat pada perubahan
parut yang
luka menjadi kronis,
arsitek jaringan.
berlebihan dapat menimbulkan
misalnya fibrosis pada hepar, striktura oesephagus
Jaringan
masalah baru,
ataupun
masalah kosmetik dengan adanya keloid.
Sebagai atrli bedah yang
rutin berkecimpung
luka diharapkan dapat memahami proses penyembuhan
secara mendalam
dan diharapkan
dapat mengontrol
penyembuhan
luka dan pembentukan
Pada referat
ini akan dibahas
pada proses penyembuha