'Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP) Universitas Bengkulu'
Abstract
Kesenian sering juga dimaknai sebagai folklore (atau bagian dari folklore), sementara folklore sering diberi makna sama atau lebih kurang sama dengan kebudayaan. Demikianlah, kesenian dalam arti luas dapat dimaknai sebagai kebudayaan atau sekurang-kurangnya bagian dari kebudayaan suatu kolektif (Danandjaja 1994). Sebagai folklore atau bagian folklore, kesenian memiliki fungsi, misalnya sebagai sistem proyeksi, sistem kontrol atau pengendali bagi perilaku dan aktivitas masyarakat suatu kebudayaan (Bascom 1984; Gaster 1984; Malinowski 1984). Dalam kaitan ini, kesenian mengejala dan tampil dalam keseharian kehidupan suatu masyarakat budaya. Kesenian memperlihatkan identitas suatu masyarakat budaya. Kesenian juga menunjukkan makna, fungsi atau kegunaannya bagi suatu masyarakat budaya. Aneka macam fungsi kesenian tampak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakatnya, misalnya ekonomi, sosial, politik, pendidikan, agama, keyakinan atau kepercayaan. Sifat dinamis dalam kesenian tampak pada keluwesannya memanfaatkan unsur-unsur baru untuk menggantikan unsur-unsur lama yang dipandang kurang relevan atau tidak sesuai lagi dengan tuntutan kebutuhan zaman (Sedyawati 2014)