Skripsi ini membahas tentang Sejarah Tarekat Naqsabandiyah Syekh
Sulaiman Lubis Al-Kholidy dalam perspektif Nasionalisme. Dalam dunia
tasawuf, hal tersebut minim didiskusikan, oleh karena itu, kajian ini hadir
untuk mengungkap: Bagaimana sejarah tarekat Naqsabandyah Syekh
Suliman Lubis Al-Kholidy? Serta bagaiman pengaruh politik kaum tarekat
dan peran kaum tarekat dalam memperjuangkan kemedekaan Dalam
Perspektif Nasionalisme?
Untuk mendapatkan jawaban penelitian ini mengunakan metode penelitian
kualitatif dan menggunakan pendekatan Sociological-historis (sejarah sosial)
terhadap peristiwa-peristiwa sosial-keagamaan kaum tarekat. Teori yang
digunakan teori sosial yang dikemukankan oleh Durkhem. Berdasarkan hasil
analisi hasil yang diperoleh dari Skripsi menyimpulkan beberapa hal,
Pertama, tarekat Naqsabandiyah adalah kelompok yang elit religious yang
mampu membina, membimbing pengikutnya menuju jalan Allah. Dalam
bidang politik, peran kelompok di anggap penting karena kaum tarekat
menjadi fondasi sosial-keagamaan bagi pengikutnya. Tarat Naqsabandiyah
yang di bawa oleh Syekh Sulaiman Lubis Al-Kholidy memiliki pengaruh
besar dan peran penting dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan dengan
melawan Kolonial dengan menanamkan semangat Nasionalisme. Hal inilah
yang menyebabkan para kolonial memerhatikan gerak-gerik tarkat
Naqsabandiyah