STUDI TENTANG PERTUMBUHAN MASYARAKAT SIPIL DI MYANMAR
- Publication date
- Publisher
Abstract
Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan problem pertumbuhan masyarakat sipil di Myanmar antara lain faktor- faktor yang menjadi pemicu pertumbuhan dan berkembangnya NGOs dan CBOs di Myanmar, dan prospek masyarakat sipil di Myanmar. Penggambaran dilakukan dengan menggunakan teori NGOS dan CBOs, teori Kebijakan Publik dalam konteks NGOS dan CBOs, dan teori karakteristik NGOS dan CBOs Myamar.
Penelitian ini adalah penelitian kajian literatur tentang masyarakat sipil dan isu-isu yang terkait di Myanmar. Dilakukan dengan cara diskusi dan wawancara dengan staf NGOs dan CBOs serta pejabat pemerintah.
Dari 62 NGOs maka pemerintah hanya mempertimbangkan LSM yang bonafide saja. NGOS lain sama sekali tidak memenuhi kriteria tujuan kesejahteraan sosial. Di antara 62 organisasi adalah 35 yang dapat dianggap 'institusional', menyediakan layanan bersubsidi kepada orang-orang di rumah, sekolah, dan rumah sakit.
Penelitian ini menemukan bahwa hampir setengah (219, atau 48%) adalah CBOs agama (dan dari jumlah ini, hampir dua-pertiganya adalah Buddha),18 jenis umum lainnya dari CBO adalah Asosiasi Orang Tua Guru (PTAs: 108, atau 24%), CBOs urusan sosial (95 , atau 21%), pertanian CBOs (8, atau 2%), dan kesehatan / sanitasi air CBOs / (7, atau 2%). jenis lain dari organisasi berbasis komunitas mencapai 18, atau 4%. Terdapat 59% dari CBO menganggap diri mereka menguntungkan masyarakat. Selain itu, 59% CBOs tersebut menawarkan bantuan mereka kepada orang-orang di luar kelompok penerima manfaat utama.
Akhirnya, hasil penelitian ini, merekomendasi bahwa untuk pengembangan masyarakat sipil disebuah Negara maka LSM dan CBOs harus mendapat perrhatian utama. Selain itu. LSM agar mampu berperan maksimal harus membuka dialog tentang isu-isu sosial inti, terutama kemiskinan dan marginalisasi, mungkin melalui konferensi atau acara lainnya. Mereka secara bertahap bisa meningkatkan kesadaran publik tentang penyebab kemiskinan, bersama-sama dengan mitra internasional