Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui kondisi sikap prasangka
buruk diri siswa di MAS Plus Al-Ulum Medan. 2) Mengetahui pelaksanaan
layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi sikap prasangka buruk diri siswa
di MAS Plus Al-Ulum Medan. 3) Mengetahui kendala-kendala layanan
bimbingan kelompok dalam mengatasi sikap prasangka buruk diri siswa di MAS
Plus Al-Ulum Medan
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah guru BK dan siswa yang
menjadi sasaran layanan bimbingan kelompok (15 siswa). Metode penelitian yang
digunakan adalah kualitatif deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data melalui
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Adapun teknik analisis data
dilakukan secara mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah 1) melihat seberapa besar
rasa yang dimiliki siswa dalam berprasangka buruk, mengetahui apa saja yang
menjadi sumber timbulnya prasangka buruk diri siswa, memahami siapa saja yang
menjadi sasaran prasangka buruk diri siswa. Dalam hal ini guru BK selalu bekerja
sama dengan guru mata pelajaran, wali kelas, wali murid dan kepala madrasah
untuk mencegah akibat dari sikap prasangka buruk diri siswa. Karna akibat dari
berprasangka buruk sangatlah berbahaya. 2) layanan bimbingan kelomok
dimadrasah sudah sering terlaksana, guru BK juga sering memanfaatkan layanan
bimbingan kelompok dimadrasah, dalam layanan bimbingan kelompok pemimpin
kelompok membuka kesadaran dan pemikiran siswa akan hal-hal yang sudah
terjadi selama ini mengenai prasangka buruk, setelah siswa sadar maka pemimpin
layanan bimbingan kelompok memberikan cara atau suatu pengalihan agar siswa
Penerapan Layanan
Bimbingan Kelompok
Dalam Mengatasi Sikap
Prasangka Buruk Diri
Siswa Di MAS Plus Al- Ulum Medan
tidak berprasangka buruk, agar siswa dapat menahan untuk berprasangka buruk.
Siswa yang sebelumnya sering berprasangka buruk dengan siapa saja dan bahkan
dengan diri sendiri, setelah diberikannya layanan bimbingan kelompok, sedikit
demi sedikit siswa mulai berusaha untuk berpikir positif dulu sebelum berburuk
sangka 3) adapun kendala yang dihadapi oleh pemimpin kelompok dalam
melaksanakan layanan bimbingan kelompok beberapa siswa tidk benar-benar
mengikuti layanan, siswa masih mengganggap layanan ini tidak penting untuk diri
sendiri. Jadi siswa tidak memahami kesadaran diri dan cara pengatasan untuk
tidak berprasangka buruk