Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar faktor – faktor yang mempengaruhi indeks saham syariah Indonesia. Populasi dari penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (Inflasi), Bank Indonesia ( Suku Bunga dan Kurs dan Jumlah Uang Beredar (M2)), Statistik Bursa Efek Indonesia (ISSI), periode Mei 2011 – Desember 2013
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala numerik, berdasarkan data time series yang berhubungan dengan variabel yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi ISSI, yang bersumber dari Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, dan Statistik Bursa Efek Indonesia, jadi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari (X1) Inflasi, (X2) Nilai Tukar Rupiah (BI Rate), (X3) dan (X4) Jumlah Uang Beredar. Untuk mempermudah melakukan perhitungan penelitian ini menggunakan Eviews versi 4 yang kemudiaan hasil dari Eviews tersebut di Interprestasikan.
Inflasi (X1) mempengaruhi (Y) bernilai negatif dan tidak signifikan dengan nilai koefisien - 0.008825 Kurs (X2) mempengaruhi (Y) bernilai negatif dan signifikan dengan nilai koefisien -1.757980 Suku Bunga (BI Rate) mempengaruhi ISSI (Y) benilai positif dan signifikan dengan nilai koefisien 0.399819, Jumlah Uang Beredar (X4) mempengaruhi ISSI (Y) bernilai positif dan signifikan dengan nilai koefisien 1.932304. F hitung lebih besar dari F tabel maka disimpulkan bersama-sama variabel Inflasi, Kurs, Suku Bunga (BI Rate) dan Jumlah Uang Beredar (M2) mempengaruhi Indeks Saham Syariah Indonesia pada taraf 95 %. Nilai R2 adalah 0.956617, dengan demikian variabel Inflasi, Kurs, Suku Bunga (BI Rate) dan Jumlah Uang Beredar (M2), menjelaskan 95,6617% variasi pada Indeks Saham Syariah Indonesia
