Pengelolaan kelas merupakan bagian dari manajemen pendidikan yang lebih khusus menekankan pada kemampuan atau kompetensi guru dalam menciptakan pembelajaran yang kondusif di kelas. Tentunya dengan memanfaatkan semua media pembelajaran yang ada mulai dari tata ruang, waktu yang diberikan, sumber belajar maupun terkait integritas guru dalam membangun interaksi dan kedisiplinan siswa di dalam kelas. Sehingga seluruh indikator yang ditetapkan guru dalam pembelajaran bisa tercapai.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana cara guru dalam mengelola kelas di Madrasah Tsanawiyah Negeri Barus Kabupaten Tapanuli Tengah. Dari sini akan ditemukan cara-cara guru di dalam kelas terkait penataan ruang, menetapakan waktu pembelajaran, menentukan sumber bahan ajar, menciptakan interaksi dengan siswa dan menciptakan kedisiplinan siswa di kelas. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (observasi) dan data yang digunakan terdiri dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Pendekatan ini digunakan untuk menemukan secara utuh cara apa saja yang telah dijalankan guru dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara pengelolaan kelas yang berjalan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Barus Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan suatu usaha kreatifitas guru dalam mengajar. Sedangkan pihak sekolah hanya menetapkan aturan yang sifatnya garis besar, dalam hal untuk pencapaian visi misi sekolah. Adapun cara guru tersebut meliputi: Pertama, penataan ruang kelas yang disesuaikan dengan materi, seperti diskusi kelompok dibentuk meja melingkar, sedangkan secara umum di kelas hanya membentuk meja berbanjar dari depan ke belakang. Kedua, guru menetapkan waktu pembelajaran yang rata-rata satu mata pelajaran 2 jam pelajaran atau 80 menit, meliputi pembukaan, penjelasan, tanya jawab, mengerjakan latihan dan sisa waktu untuk penutup.
Ketiga, guru mempersiapkan perangkat pembelajaran melalui rapat guru mata pelajaran membuat silabus, RPP dan sebagainya, maupun bahan-bahan lain yang mendukung pencapaian materi sebelum pembelajaran dimulai. Keempat, guru menciptakan interaksi yang lebih partisipatif dengan siswa dan Kelima, guru menciptakan kedisiplinan dengan memberikan hadiah dan hukuman yang sifatnya mendidik. Dan arah yang berjalan dari hasil observasi sudah cukup menunjang dalam pencapaian mutu pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Barus karena tingkat kreatifitas guru cukup baik