research

Peningkatan Pengalaman Keuangan Remaja untuk Literasi Keuangan Syariah yang Lebih Baik

Abstract

Indeks literasi keuangan syariah yang rendah dilaporkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu sebesar 8,1%. Artinya, 8 dari 100 penduduk Indonesia dapat dikatakan melek keuangan syariah. Sangat minim bila dibandingkan dengan 222 juta atau lebih dari 87% penduduk Muslim di Indonesia. Urgensi literasi keuangan syariah muncul manakala potensi yang besar nampak dari peningkatan aset, variasi produk,  serta  regulasi  yang  semakin  komprehensif.  Sederet  program  diluncurkan  untuk  memenuhi tuntutan peningkatan literasi keuangan syariah, tak terkecuali program pendidikan dikalangan muda. Namun, banyak studi menunjukkan program pendidikan yang dijalankan kerap berujung pada kegagalan. Identifikasi mengarah kepada kurangnya penelusuran pada akar pengalaman keuangan. Studi  dimaksudkan  untuk  mengkolaborasikan  gagasan  yang  dapat  berperan  untuk  meningkatkan literasi keuangan syariah dikalangan remaja. Pengalaman dengan uang dan pengajaran orangtua menjadi modalitas yang diharapkan mampu untuk meningkatkannya. Metode kualitatif dipilih dalam rangka membangun pemahaman awal dan mengkonstruksikannya kembali. Hasil akhir dari penulisan berupa kontribusi pemikiran terhadap perspektif pengalaman keuangan remaja yang diharapkan mampu meningkatkan literasi keuangan syariah. Hal ini turut menyadarkan remaja bertindak rasional dalam menyikapi  uang  sesuai  ajaran  Islam.  Kebenaran  ajaran  Islam  mestinya  tidak  hanya  bermakna kesuksesan akhirat melainkan mampu menjadi pedoman bagi kesuksesan dunia

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 31/01/2020