PAKAN FERMENTASI BERBASIS LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERNAK KAMBING PERANAKAN ETTAWA DI KELOMPOK TERNAK LEMBAH MERU

Abstract

Mitra program pengabdian kemitraan yang diusulkan adalah Petani-peternak yang tergabung dalam Lembah Meru yang berada di Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember. Kelompok ternak Lembah Meru membudidayakan kambing perah Ettawah sebagai penghasil daging dan susu sebagai usaha sampingan. Peternak yang tergabung dalam kelompok ini berjumlah 30 orang dengan kepemilikan kambing yang beragam bekisar 3-20 ekor/peternak. Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo merupakan daerah pinggiran hutan konservasi atau biasa disebut desa penyangga Taman Nasional Merubetiri (TNMB). Permasalahan-permasalahan yang dihadapi mitra terutama kelompok ternak Lembah Meru adalah kesulitan pakan berkualitas sehingga produktivitas daging dan susu kambing perah sangat rendah. Pakan ternak hanya didapatkan dari hasil merumput tiap harinya tanpa memperhitungkan kebutuhan ternak. Permasalahan lain yang ada dikelompok adalah manajemen kelembagaan peternakan yang tidak berjalan dengan baik sehingga usaha peternakan yang dijalani tidak berkembang. Solusi yang ditawarkan untuk permasalah mitra adalah: (1) penyuluhan peternak tentang potensi limbah pertanian termasuk janggel jagung dan rendeng kedelai, (2) Pelatihan ke peternak cara mengolah limbah pertanian menjadi pakan fermentasi yang sesuai dengan kebutuhan ternak, (3) Pelatihan dan penyuluhan tentang pengorganisasian kelompok dan manajmeen bisnis peternakan yang baik dan 4) melakukan monitoring pemberian pakan ke ternak. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan berjalan lancar dengan antusiasme peternak yang sangat tinggi. Produk pakan fermentasi yang dibuat tidak terkontaminasi jamur, warna normal kecoklatan dan berbau seperti tape. Kelembagaan kelompok Ternak Lembah Meru telah terbentuk dan berjalan sesuai tupoksi Kata Kunci — Limbah pertanian, Pakan fermentasi, Peternak Kambing PE, Wonoasri, Desa Penyangga Merubetir

    Similar works