Pemanfaatan Lahan Di Bawah Tegakan Kelapa Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani Desa Batang Batang Daya Batang Batang

Abstract

Pemanfaatan lahan diantara tanaman kelapa dengan cara Cropping system / sistem pertanaman dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan. Pada dasarnya penerapan Cropping system / sistem pertanaman bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pendapatan petani. Penanaman dengan cara Cropping system / sistem pertanaman tidak berpengaruh negatif pada tanaman kelapa namun produksi tanaman kelapa cenderung meningkat apabila tanaman tersebut dikelola dengan baik. (Tjahyana et al., 2000 dalam Ruskandi, 2003). Desa Batang Batang Daya merupakan Desa yang memiliki potensi tanaman perkebunan kelapa sehingga banyak lahan dibawah tegakan kelapa yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman lain seperti taman sayur – sayuran dan umbi – umbian. Dengan adanya pemanfaatan lahan dibawah tegakan kelapa dengan berbagai macam tanaman dan model croping system maka peneliti ini dilakukan untuk mengetahui model croping system manakah yang menguntungkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui apakah terdapat perbedaan tambahan pendapatan budidaya dengan model Cropping system / sistem pertanaman dibawah tegakan kelapa Di Desa Batang Batang Daya Kecamatan Batang Batang. (2) Menganalisis jenis Cropping system / sistem pertanaman manakah yang memiliki tambahan pendapatan tertinggi dalam rangka pemanfaatan lahan di bawah tegakan kelapa Di Desa Batang Batang Daya Kecamatan Batang Batang. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive) yaitu di Desa Batang – Batang Daya Kecamatan Batang - Batang Kabupaten Sumenep, dengan pertimbangan bahwa di Desa Batang – Batang Daya merupakan salah satu tempat usahatani kelapa. Yang mana masih banyak para petani kelapa di desa batang batang daya memanfaatkan lahan di bawah tegakan kelapa untuk meningkatkan pendapatannya. Pengambilan sampel Jumlah populasi petani kelapa di desa batang batang daya sebanyak 130 petani menggunakan metode Slovin, dengan rumus sebagai berikut: n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi E = Batas toleransi kesalahan (ditetapkan 0,05%) Berdasarkan rumus tersebut diperoleh sampel sebesar 98 responden petani kelapa Dari 98 responden kelapa ada 36 peteni kelapa yang memanfaatkan lahan di bawah tegakan kelapa dengan model Cropping system / sistem pertanaman monoculture dan polikulture diantaranya 18 petani kelapa yang memanfaatkan lahannya dengan tanaman pisang, petani Kelapa yang memanfaatkan lahanya dengan tanaman ketela pohon ada 12 petani, sedangka petani kelapa yang memanfaatkan lahannya dengan tanaman tumpang sari jagung, kacang ijo dan kacang tolo ada 9 petani. Metode analisis yang digunakan adalah analisis biaya, analisis penerimaan, analisis keuntungan. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Terdapat perbedaan pendapatan di antara budidaya tanaman pisang, ketela pohon dan tumpang sari (jagung, kacang hijau dan kacang tolo) di bawah tegakan kelapa. (2) Model Cropping system / sistem pernaman monukulture (tunggal) pada tanaman pisang memperoleh pendapatan tertinggi yaitu sebesar Rp. 4.699.030

    Similar works