Tujuan: Membuktikan manfaat pemeriksaan kadar LDH untuk
membedakan asites maligna dengan asites nonmaligna.
Tempat: Kamar operasi ginekologi bedah pusat RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo, poliklinik Penyakit Dalam dan ruang pera-watan Penyakit
Dalam IRNA B RSUPNCM, Jakarta.
Bahan dan cara kerja: Analisis potong lintang dengan membandingkan
kadar LDH dalam asites kanker ovarium dengan kadar
LDH dalam asites nonmaligna. Diambil sampel cairan asites pasien
kanker ovarium dan asites pasien bukan kanker dengan cara paresintesis/
aspirasi saat operasi sebanyak 10 cc. Pada asites yang terkumpul,
dilakukan pemeriksaan kadar LDH dengan cara enzimatik.
Hasil: Data kadar LDH diperoleh dari 17 pasien kanker ovarium
(delapan kasus stadium IA, 3 kasus stadium IB, 1 kasus stadium IC, dan
5 kasus stadium IIIC; delapan puluh dua persen dari kasus merupakan
adenokarsinoma, sisanya 12% kasus jenis sel granulosa dan 6% kasus
dengan germ cell) dan 9 pasien bukan kanker (empat kasus sirosis hepatis,
2 kasus gagal jantung, 1 kasus peritonitis tuberkulosis dan 2 kasus
kista jinak ovarium) dengan karakteristik kelompok usia terbanyak 30 -
50 tahun. Didapatkan kadar LDH asites pada pasien kanker ovarium lebih
tinggi secara bermakna dibandingkan dengan kadar LDH asites
pasien bukan kanker (