PRAKTEK PENGGORENGAN DAN MUTU MINYAK GORENG SISA PADA RUMAH TANGGA DI RT V RW III KEDUNGMUNDU TEMBALANG SEMARANG

Abstract

Praktek penggorengan akan mempengaruhi kualitas minyak dan makanan yang digoreng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktek penggorengan dan mutu minyak sisa pada rumah tangga. Rancangan penelitian ini adalah diskriptif analitik, informasi praktek penggorengan diperoleh dengan wawancara, mutu minyak goreng sisa diketahui dengan analisis Free Fatty Acid (FFA) dan bilangan peroksida. Sampel 20 orang dari 59 populasi, sampel minyak goreng sisa diperoleh dari responden. Analisis FFA menggunakan prosedur Sudarmadji, et al (1997) sedang bilangan peroksida dengan metode AOCS Cd 8-53 dalam Nielsen  (1996). Hasil wawancara menunjukkan sebanyak 75 % responden menggunakan minyak goreng curah. Dalam penggorengan digunakan minyak goreng sisa yang ditambahkan minyak segar, minyak goreng yang sama digunakan untuk menggoreng beberapa macam makanan. Tidak ada perlakukan untuk merawat/menyimpan minyak goreng sisa yang masih akan digunakan lagi. Kadar FFA dan peroksida secara keseluruhan lebih tinggi dari ketentuan SNI untuk minyak segar. Kadar FFA tertinggi sebanyak 8,335 %, terendah 0,479 %, bilangan peroksida tertinggi 93,394 meq peroksid/kg fat, terendah 0,990 meq peroksid/kg fat. Penyuluhan tentang praktek penggorengan dan perawatan /penyimpanan minyak diperlukan untuk mempertahankan mutu minyak dan makanan goreng

    Similar works